Pemerintah Kota Ambon, Maluku, melakukan evaluasi penurunan kasus stunting melalui rapat advokasi program pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
"Stunting bukan sekedar permasalahan nasional tapi juga permasalahan global dalam kerangka pembangunan kualitas sumber daya manusia dan mempunyai dampak baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi produktifitas," kata Penjabat Wali Kota dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Sekretaris Kota, Rulien Purmiasa, di Ambon, Rabu.
Rapat advokasi program pembangunan Bangga Kencana bertujuan meningkatkan komitmen dan peran pemerintah daerah serta mitra kerja dalam percepatan penurunan stunting di Kota Ambon.
Baca juga: Pemkot Ambon perkuat sinergitas penurunan angka kekerdilan, perlu keseriusan semua pihak
Ia mengatakan, DPPKB dan TP-PKK, mempunyai perhatian serius dalam penurunan kasus stunting, sekaligus mewujudkan amanat undang-undang, bahwa setiap anak berhak untuk hidup sehat.
"Kegiatan ini diharapkan dapat menyatukan pemahaman dan komitmen, merumuskan langkah strategis yang tepat, membangun kerjasama lintas sektoral guna percepatan penurunan stunting di kota Ambon," katanya.
Di Kota Ambon pada 2021, angka prevelensi Stunting masih tinggi yakni, 21, 8 persen, sehingga di 2022 Pemkot telah menetapkan 38 Desa,Negeri dan Kelurahan sebagai lokus Stunting.
Tak sampai disitu, komitmen Pemkot dalam melakukan percepatan penurunan angka stunting, juga dilakukan dengan, holistik, integrarif, tematik, dan spasial, serta mengedepankan kualitas pelaksanaan melalui koordinasi, sinergitas, dan sinkronisasi antara Desa/Negeri dan Kelurahan.
Baca juga: Ambon laksanakan Dashat dan Dakdikduk untuk turunkan kasus kekerdilan, begini penjelasannya
“Setelah dilakukan verifikasi terhadap 13.122 anak, ada 600 anak stunting dengan prevalensi 6,4 persen, dan upaya yang dilakukan Pemkot membuahkan hasil karena kini hanya 510 anak penderita stunting di kota Ambon,” ujarnya.
Ia menambahkan, guna mempercepat penurunan angka tersebut perlu sinergitas semua pihak terkait.
"Terkait dengan penanganan stunting ini kerja kolaborasi kerja hasil identitas maka kami yakin di tahun 2024 Kota Ambon dapat mencapai target,” katanya.
Baca juga: Pemkot Ambon deklarasikan penurunan angka stunting, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Stunting bukan sekedar permasalahan nasional tapi juga permasalahan global dalam kerangka pembangunan kualitas sumber daya manusia dan mempunyai dampak baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi produktifitas," kata Penjabat Wali Kota dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Sekretaris Kota, Rulien Purmiasa, di Ambon, Rabu.
Rapat advokasi program pembangunan Bangga Kencana bertujuan meningkatkan komitmen dan peran pemerintah daerah serta mitra kerja dalam percepatan penurunan stunting di Kota Ambon.
Baca juga: Pemkot Ambon perkuat sinergitas penurunan angka kekerdilan, perlu keseriusan semua pihak
Ia mengatakan, DPPKB dan TP-PKK, mempunyai perhatian serius dalam penurunan kasus stunting, sekaligus mewujudkan amanat undang-undang, bahwa setiap anak berhak untuk hidup sehat.
"Kegiatan ini diharapkan dapat menyatukan pemahaman dan komitmen, merumuskan langkah strategis yang tepat, membangun kerjasama lintas sektoral guna percepatan penurunan stunting di kota Ambon," katanya.
Di Kota Ambon pada 2021, angka prevelensi Stunting masih tinggi yakni, 21, 8 persen, sehingga di 2022 Pemkot telah menetapkan 38 Desa,Negeri dan Kelurahan sebagai lokus Stunting.
Tak sampai disitu, komitmen Pemkot dalam melakukan percepatan penurunan angka stunting, juga dilakukan dengan, holistik, integrarif, tematik, dan spasial, serta mengedepankan kualitas pelaksanaan melalui koordinasi, sinergitas, dan sinkronisasi antara Desa/Negeri dan Kelurahan.
Baca juga: Ambon laksanakan Dashat dan Dakdikduk untuk turunkan kasus kekerdilan, begini penjelasannya
“Setelah dilakukan verifikasi terhadap 13.122 anak, ada 600 anak stunting dengan prevalensi 6,4 persen, dan upaya yang dilakukan Pemkot membuahkan hasil karena kini hanya 510 anak penderita stunting di kota Ambon,” ujarnya.
Ia menambahkan, guna mempercepat penurunan angka tersebut perlu sinergitas semua pihak terkait.
"Terkait dengan penanganan stunting ini kerja kolaborasi kerja hasil identitas maka kami yakin di tahun 2024 Kota Ambon dapat mencapai target,” katanya.
Baca juga: Pemkot Ambon deklarasikan penurunan angka stunting, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023