Sebanyak satu dari 10 kanker pada pria dan satu dari 33 pada perempuan di berbagai negara Eropa Barat disebabkan oleh konsumsi alkohol sekarang dan masa lalu, demikian hasil satu studi yang disiarkan Jumat (8/4).
Pada sebagian jenis kanker, angka tersebut sangat tinggi, kata studi tersebut.
Pada 2008, pada pria, 44, 25 dan 33 persen kanker usus besar, liver dan bagian atas saluran pencernaan masing-masing disebabkan oleh alkohol di enam negara yang diteliti, kata studi itu.
Negara itu adalah Inggris, Italia, Spanyol, Yunani, Jerman dan Denmark.
Studi tersebut juga memperlihatkan separuh kasus kanker itu terjadi pada pria yang minum lebih dari batas yang disarankan setiap hari, 24 gram alkohol, sekitar dua gelas kecil anggur atau sekitar setengah liter bir.
Angka kasus kanker pada perempuan di negara yang sama, ditambah dengan Belanda dan Prancis, ialah 18 persen untuk kanker tenggorokan, mulut dan perut, 17 persen kanker liver, lima persen kanker payudara dan empat persen kanker usus besar.
Empat-perlima kasus tersebut disebabkan oleh konsumsi harian di atas batas yang disarankan. Batas buat perempuan ialah setengah tingkat lelaki.
International Agency for Research on Cancer (IARC) telah lama menetapkan ada hubungan sebab-akibat antara konsumsi alkohol dan kanker, terutama kanker liver, usus besar, bagian atas saluran pencernaan dan, bagi perempuan kanker payudara.
Namun sedikit studi telah berusaha menghubungkan di seluruh masyarakat luas antara tingkat kanker dan konsumsi total alkohol. Juga tak banyak studi dilakukan mengenai proprosi beban penyakit tersebut yang muncul pada manusia yang minum lebih dari batas yang diperkenankan.
"Data kami memperlihatkan banyak kasus kanker telah dihindari jika konsumsi alkohol dibatasi sampai dua porsi alkohol per hari pada pria dan satu porsi alkohol buat perempuan," kata Madlen Schutze, ahli epidemiologi di German Institute of Human Nutrition di Potsdam dan pemimpin penulis studi itu.
Temuan tersebut juga menunjukkan batas yang ditetapkan oleh banyak lembaga kesehatan nasional mungkin tak cukup keras untuk menghindari penyakit itu, kata Schutze, sebagaimana dilaporkan AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Hasil tersebut, yang disiarkan di British Medical Journal (BMJ), diambil dari apa yang disebut survei kanker EPIC terhadap 363.000 lelaki dan perempuan yang perkembangan mereka telah diikuti sejak pertengahan 1990-an.
Faktor risiko lain yang juga mungkin telah mengakibatkan kanker --terutama merokok dan kegemukan-- juga diperhitungkan, kata para peneliti tersebut.
Hampir 44 persen pria di Jerman mengkonsumsi alkohol lebih dari batas harian 24 gram, lalu diikuti oleh Denmark (dengan 43,6 persen) dan Inggris (41,1 persen).
Di kalangan perempuan, Jerman masih berada di posisi teratas daftar itu, dengan 43,5 persen perempuan di sana mengkonsumsi alkohol melampaui batas, lalu Denmark di tempat kedua dengan 41 persen dan Inggris di urutan ketiga (37,7 persen).
Banyak peneliti juga menemukan hubungan antara alkohol, kanker dan penuaan yang terjadi pada tingkat seluler, yaitu pemendekan telomere. Telomere adalah bagian dari tali DNA yang berada di bagian akhir DNA Telomere dan berperan dalam menjaga kestabilan sel. Semakin tua seseorang maka telomere itu akan semakin pendek.
Konsumsi alkohol secara berlebih berkaitan dengan stress oksidatif dan peradangan yang merupakan dua mekanisme yang akan mebuat telomere semakin pendek. Karena pemendekan telomere berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker, maka penelitian pun dilakukan untuk menentukan apakah ada hubungan antara konsumsi alkohol melebihi batas yang diperkenankan dan meningkatnya risiko serangan kanker.
Hasil dari penelitian tersebut disajikan pada American Association for Cancer Research 101st Annual Meeting 2010. Hasil itu menunjukkan telomere memendek secara dramatis pada kelompok pengonsumsi berat alkohol sedangkan pada kelompok yang bukan pengonsumsi berat alkohol, panjang telomere setidaknya mencapai setengah dari normal.
Kesimpulannya ialah memang ada kaitan antara konsumsi alkohol secara berlebih dan meningkatnya reisko kanker.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011