Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon, Provinsi Maluku mendorong pengelolaan bank sampah berkelanjutan di setiap desa dan kelurahan di daerah tersebut.
"Tahun 2023 kami telah menetapkan enam bank sampah baru di antaranya di Negeri Latuhalat, Laha, dan Desa Galala yang akan didampingi Bank Sampah Bumi Lestari Maluku," Kata Kepala DLHP Kota Ambon Alfredo Hehamahua di Ambon, Kamis.
Ia menyatakan program bank sampah di Ambon berlaku bagi siapa saja yang peduli dengan lingkungan, mulai dari anak- anak hingga ibu rumah tangga.
Di bank sampah, katanya, nasabah datang membawa sampah untuk ditukar dengan uang atau sayuran, sedangkan untuk anak-anak bisa menukar sampah dengan poin pilihan tertentu, seperti buku, alat tulis, atau seragam sekolah.
Ia mengakui pengelolaan sampah berkelanjutan harus dimulai dari sekarang dan berdasarkan kesadaran masyarakat di setiap wilayah.
"Upaya pengurangan sampah dengan memilah sampah plastik bahkan saat bekerja di kantor, yakni dimulai dari sekarang dan dari diri sendiri," katanya.
Kehadiran bank sampah, diharapkan membantu upaya pengurangan sampah di setiap desa atau kelurahan.
Selain itu, katanya, akan disiapkan desa atau negeri mandiri sampah sebagai langkah mengatasi desa yang belum terlayani jangkauan layanan persampahan.
"Target kita di 2025 ada 50 bank sampah sesuai jumlah desa kelurahan, jika ada desa yang menambah jumlah bank sampah kami tidak menutup kemungkinan karena kondisi wilayah yang luas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Tahun 2023 kami telah menetapkan enam bank sampah baru di antaranya di Negeri Latuhalat, Laha, dan Desa Galala yang akan didampingi Bank Sampah Bumi Lestari Maluku," Kata Kepala DLHP Kota Ambon Alfredo Hehamahua di Ambon, Kamis.
Ia menyatakan program bank sampah di Ambon berlaku bagi siapa saja yang peduli dengan lingkungan, mulai dari anak- anak hingga ibu rumah tangga.
Di bank sampah, katanya, nasabah datang membawa sampah untuk ditukar dengan uang atau sayuran, sedangkan untuk anak-anak bisa menukar sampah dengan poin pilihan tertentu, seperti buku, alat tulis, atau seragam sekolah.
Ia mengakui pengelolaan sampah berkelanjutan harus dimulai dari sekarang dan berdasarkan kesadaran masyarakat di setiap wilayah.
"Upaya pengurangan sampah dengan memilah sampah plastik bahkan saat bekerja di kantor, yakni dimulai dari sekarang dan dari diri sendiri," katanya.
Kehadiran bank sampah, diharapkan membantu upaya pengurangan sampah di setiap desa atau kelurahan.
Selain itu, katanya, akan disiapkan desa atau negeri mandiri sampah sebagai langkah mengatasi desa yang belum terlayani jangkauan layanan persampahan.
"Target kita di 2025 ada 50 bank sampah sesuai jumlah desa kelurahan, jika ada desa yang menambah jumlah bank sampah kami tidak menutup kemungkinan karena kondisi wilayah yang luas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023