Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku, memaksimalkan Program Bank Sampah untuk meningkatkan kebersihan kota sekaligus memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
"Saat ini Ambon memiliki lebih dari tujuh bank sampah dan yang terbanyak di Kecamatan Sirimau Batumerah," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon Nova Risakotta di Ambon, Selasa.
Menurutnya, tujuan dari didirikannya bank sampah itu untuk memecah permasalahan sampah yang sampai saat ini belum juga bisa teratasi dengan baik, membiasakan warga agar tidak membuang sampah sembarangan, serta memotivasi warga agar mau memilah sampah sehingga lingkungannya bersih.
Kemudian memaksimalkan pemanfaatan barang bekas dengan menanamkan pemahaman pada masyarakat bahwa barang bekas bisa berguna dan mengurangi jumlah barang bekas yang terbuang percuma.
Menurutnya, Program Bank Sampah ini efektif untuk memberdayakan masyarakat sekaligus memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat setempat.
"Lewat bank sampah ini masyarakat selalu terus melakukan pengolahan sampah hingga menjadi produk-produk bernilai lainnya," ucap Nova.
Namun di sisi lain permasalahan pengelolaan sampah menjadi tak maksimal di Ambon yaitu lantaran kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan pemerintah pukul 22.00-05.00 WIT.
"Kami kewalahan ketika harus eksekusi di lapangan, karena membiasakan membuang sampah tepat waktu selalu menjadi permasalahan masyarakat kita," ucapnya.
Apalagi saat ini volume sampah Kota Ambon mencapai 246,74 ton per hari, sedangkan sampah yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekitar 180-185 ton per hari. Sementara Kota Ambon hanya memiliki 23 truk sampah yang dibagi untuk mengangkut sampah di lima kecamatan di daerah setempat.
“Dengan jumlah truk sampah tersebut kami belum mampu mengangkut seluruh sampah di lima kecamatan ke TPA setiap harinya," ujar Nova Risakotta.