Ambon (Antara Maluku) - Presiden Perdamaian Dunia, Djuyoto Suntani memberikan apresiasi untuk penyelenggaraan Pertemuan Pemuda Dunia (World Assembly of Youth) yang dijadwalkan di Ambon, Maluku, pada 23 - 29 September 2011.

"Saya mendukung pertemuan tersebut karena menunjukkan Ambon dan Maluku secara umum kehidupan masyarakat semakin dinamis sehingga dambaan perdamaian sejati terwujud, menyusul konflik sosial pada 1999," katanya ketika dikonfirmasi per telepon seluler, Selasa.

Djuyoto, yang mengaku sedang berada di Bali, mengungkapkan bahwa kesukacitaannya karena perayaan Hari Perdamaian Dunia di Ambon akan semakin memberi keyakinan bagi badan/lembaga internasional untuk melaksanakan berbagai event di Maluku.

"Strategis memang, karena Ambon ditetapkan sebagai situs Perdamaian Dunia ke-34 bertepatan dengan perayaan saat itu yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ujarnya.

Dia mengisyaratkan Ambon semakin menunjukkan identitas sebagai Kota Perdamaian Dunia karena Sail Banda yang penyelenggaraannya pada 24 Juli - 17 Agustus 2010 lalu juga melibatkan sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia dan Singapura.

"Jadi masyarakat Maluku jangan mau diprovokasi lagi karena hanya meninggalkan penderitaan berkepanjangan, tapi bila hidup berdampingan secara damai memungkinkan berbagai kegiatan diarahkan ke daerah ini," kata Djuyoto.

Dia yang menjadi Presiden Perdamaian Dunia hingga 2013 berjanji untuk menyosialisasikan Maluku saat berbagai kegiatan di mancanegara.

"Saya memiliki tangggungjawab moril dengan Maluku yang kaya aneka jenis potensi sumber daya alam (SDA) bernilai ekonomis, tapi belum optimal dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Djuyoto Suntani.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011