Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu membuka pertemuan pemuda dunia "World Youth Forum on Peace dan Harmony" di Ambon, Sabtu.
Pertemuan pemuda untuk perdamaian yang akan berlangsung hingga 2 Oktober itu dihadiri sedikitnya 100-an anggota KNPI se-Indonesia dan delapan pemuda asing yang mewakili enam negara.
Perwakilan itu, yakni Walter dan Edy (Timor Leste), Erugo Innocent dan Okafor Joseph Kalo (Nigeria), Babar Altaf Awan (Pakistan), Muhudin Abu Bakar Mursal (Somalia), Muhammad (Rusia), dan Funrneng Umbro (Belanda).
Gubernur dalam kesempatan itu menyampaikan penghargaan kepada DPP KNPI serta Majelis pemuda Dunia (Word Assembly Youth-WAY) yang mempercayakan Maluku sebagai tuan rumah penyelenggaraan perhelatan tersebut.
Ia menyambut positif kehadiran para peserta dari sejumlah negara di Ambon dalam pertemuan tersebut untuk membahas langkah-langkah konkrit menyusun perdamaian, karena percaya situasi dan kondisi keamanan semakin kondusif pascabentrokan antarwarga, 11 September 2011.
"Saya sangat berterima kasih atas kesediaan saudara-saudara berkunjung ke Ambon. Kedatangan anda semua telah menunjukkan bahwa kondisi keamanan di kota Ambon aman," katanya.
Ralahalu menegaskan, perdamaian memiliki banyak arti. Perdamaian dapat merujuk ke persetujuan mengakhiri sebuah perang atau suatu periode di mana angkatan bersenjata tidak lagi memerangi musuh.
Damai juga berarti adanya suasana yang tenang dan nyaman bagi masyarakat. Hal ini menggambarkan pula keadaan emosi dari insan di bumi. Konsepsi damai tiap orang sangat berbeda-beda dan disesuaikan dengan budaya dan lingkungan.
"Berbagai referensi tentang konsep damai dapat memberi motivasi kepada kita untuk berjuang menegakkan nilai-nilai perdamaian," katanya.
Menurut dia, pemuda sebagai bagian dari komunitas masyarakat dan tonggak kepemimpinan masa depan, memegang peranan penting dalam mewujudkan perdamaian.
Bentuk konkritnya adalah para generasi muda melalui lembaga pemuda dunia harus menggagas perdamaian dunia untuk direkomendasikan kepada negara-negara anggota WAY. Konsep ini nantinya akan dibahas dan dirumuskan dalam pertemuan pemuda dunia internasional.
"Pertemuan ini sangatlah penting karena dapat menyatukan pemahaman pemuda yang tergabung dalam organisasi WAY dan KNPI tentang perdamaian dunia, khususnya menyangkut kearifan lokal.
Gubernur Ralahalu juga berharap pertemuan tersebut dapat menjadikan Maluku sebagai kawasan pembangunan perdamaian (peace building area).
Ralahalu Buka Pertemuan Pemuda Dunia di Ambon
Sabtu, 1 Oktober 2011 17:40 WIB