Ambon (Antara Maluku) - Pangdam XVI/ Pattimura, Mayjen TNI. Suharsono, menyatakan kesiapan jajarannya menyukseskan pertemuan Pemuda Dunia ( World Assembly of Youth) yang penyelengaraannya dijadwalkan di Ambon, pada 23 - 29 September 2011.
"Pangdam menyatakan siap menyukseskan kegiatan yang dijadwalkan dihadiri 120 perwakilan negara dengan mengerahkan personil untuk pengamanan, mendukung berbagai kegiatan, baik menjelang - puncak hingga paska pertemuan Pemuda Dunia," kata Ketua DPD KNPI Maluku, Zaharuddin Latuconsina, di Ambon, Rabu petang.
Zaharuddin bersama sejumlah pengurus DPD KNPI Maluku menemui Pangdam, Rabu siang, dalam rangka menyampaikan kegiatan Pertemuan Pemuda Dunia, sekaligus meminta dukungannya untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
Pangdam berjanji untuk mensosialisasikan kegiatan tersebut hingga ke koramil, baik di Maluku maupun Maluku Utara agar mereka meneruskannya kepada masyarakat.
Jajaran Kodam XVI juga siap mengerahkan personil untuk membersihkan Teluk Dalam Ambon dan pantai di Pulau Ambon.
"Pangdam menginginkan semua komponen bangsa di Maluku menyukseskan event tersebut karena merupakan kehormatan bagi daerah ini menyelengarakan kegiatan internasional," ujar Zaharuddin.
Dia mengemukakan, pemerintah provinsi (Pemprov) - DPRD - Polda Maluku - Kodam XVI/ Pattimura, Lantamal IX Ambon dan berbagai komponen bangsa di daerah ini telah dikoordinasikan untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
"Kami pun sedang merampungkan persiapan kegiatan yang diarahkan menonjolkan jalinan keharmonisan atarumat beragama di Maluku dibingkai budaya pela dan gandong," kata Zaharuddin.
Mendampingi Ketua Umum DPP KNPI Ahmad Doli Kurnia dalam pertemuan Pemuda lintas Asia Pasifik (Youth Organizations across Asia Pacific) di Darwin, Australia Utara pada 23 Juli 2011, Zaharuddin menyatakan pertemuan membahas rencana pencetusan Deklarasi Ambon guna menyuarakan perdamaian di dunia.
"Saya mencatat salah satu hasil pertemuan adalah perlu dicetuskannnya Deklarasi Ambon," ujarnya.
"Deklarasi Ambon"
Deklarasi Ambon diagendakan merupakan hasil dari seminar soal perdamaian dunia yang melibatkan 120 perwakilan pemuda dari negara - negara peserta.
"Deklarasi Ambon disemangati perayaan Hari Perdamaian Dunia di ibu kota provinsi Maluku 25 November 2009, menyusul konflik sosial di daerah ini pada 1999 yang penanganannya tidak membutuhkan tenggat waktu lama," kata Zaharuddin.
Pertemuan di Darwin juga sepakat tentang perlunya menghadirkan pelopor perdamaian di Maluku seperti Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla.
"Ada keinginan untuk mengungkapkan pendekatan-pendekatan yang dilakukan sehingga berhasil menghentikan konfik sosial di Maluku saat itu, dan menjadikannya formula untuk diterapkan di negara lain seperti India," ujar Zaharuddin.
Selain itu, lanjutnya, jalinan keharmonisan antarumat beragama di Maluku yang dibingkai budaya pela dan gandong pun ingin dipresentasikan dalam pertemuan pemuda dunia di Ambon, nanti.
Peserta pertemuan nanti dapat menyaksikan hubungan pela antara warga desa Batumerah yang mayoritas beragama Islam dan Passo yang beragama Kristen Protestan.
Agenda lain yang diprogramkan termasuk pagelaran kegiatan pariwisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maluku di Teluk Dalam Ambon, HUT Kota Ambon dan aneka kegiatan wisata di pulau Ambon.
Deklarasi Ambon dijadwalkan pencetusannya di monumen Perdamaian Dunia di jantung kota Ambon.
Sebelumnya, Ketua DPP KNPI, Ahmad Doli Kurnia, yang juga Wakil Ketua Pemuda Dunia, menyatakan penetapan Kota Ambon sebagai tuan rumah didasari pertimbangan ibu kota Provinsi Maluku tersebut telah ditetapkan sebagai Situs Perdamaian Dunia ke-34.
Penetapan tersebut bertepatan dengan penyelenggaraan Hari Perdamaian Dunia di Ambon pada 25 November 2009 yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pangdam XVI Siap Sukseskan Pertemuan Pemuda Dunia
Rabu, 3 Agustus 2011 14:01 WIB