Ambon (Antara Maluku) - Mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menegaskan, konflik Ambon bisa dicegah dan tidak akan terulang lagi jika ketahanan masyarakat di daerah ini semakin tinggi untuk membendung berbagai provokasi yang dilakukan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
"Upaya apa pun yang dilakukan provokator, konflik Ambon tidak akan terjadi lagi, jika masyarakat solid dan kompak serta memiliki ketahanan yang tinggi," ujar Hassan Wirajuda, saat menjadi pembicara pada pertemuan Pemuda Dunia "World Youth Forum on Peace dan Harmony" yang berlangsung di Ambon, Sabtu.
Menurut dia, pada dasarnya kehidupan masyarakat Maluku yang beragam sangatlah harmoni. Hal itu tercermin dalam kearifan lokal peninggalan leluhur yang dimiliki yakni Pela-Gandong.
Tetapi keharmonisan itu gampang sekali disusupi oleh provokator jika tidak memiliki ketahanan yang kuat.
Menurutnya, keharmonisan hidup orang basudara (bersaudara) di Maluku itu harusnya lebih dikuatkan, khususnya elemen-elemen yang dirasa gampang dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk membuat konflik baru dalam masyarakat.
"Masyarakat Maluku harus punya semangat untuk tetap menguatkan ketahanannya. Keharmonisan dan budaya hidup orang basudara memiliki bagian-bagian yang lemah dan gampang diprovokasi sehingga perlu terus diperkuat," katanya.
Wirajuda mengingatkan masyarakat Maluku harus belajar dan merefleksikan kembali sejarah konflik sosial berkepanjangan yang pernah terjadi 1999, karena dengan begitu konflik yang menyengsarakan tidak akan terulang lagi.
"Mari kita merefleksi apa yang sudah terjadi, baik pemerintah, lembaga non pemerintah, masyarakat sipil dan semua unsur di dalamnya. Jangan menjadikan konflik yang pernah terjadi sebagai bagian sejarah kelam, tetapi sebagai pelajaran bagi kita semua. Berkacalah dari sana dan bangun ketahanan yang jauh lebih kuat dari sebelumnya," katanya.
Ia juga menegaskan, konflik bisa diselesaikan dengan dialog terbuka antara dua kubu yang berseteru. Perdamaian hanya bisa didapat jika masing-masing pihak mampu menahan emosi serta jujur saat membangun dialog untuk mencapai kata sepakat dan damai.
"Berdasarkan pengalaman saya memediasi berbagai perdamaian di Indonesia maupun di Philipina, dialog terbuka merupakan kunci utama penyelesaian konflik yang telah terjadi," katanya.
Hassan Wirajuda: Ketahanan Masyarakat Cegah Konflik
Senin, 3 Oktober 2011 5:37 WIB