Ambon (Antara Maluku) - Peletakan batu petama pembangunan monumen patung pahlawan nasional asal Maluku, Johanes Leimena, akan dilakukan pada 19 Agustus 2011, bertepatan dengan HUT ke-66 provinsi Maluku.

"Peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan monumen tersebut akan dilakukan oleh Wakil Ketua MPR-RI Meilani Leimena yang adalah putri kandung Johanes Leimena," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maluku Anthonius Sihaloho di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan, monumen patung Leimena direncanakan dibangun tepat di pertigaan Jalan Ir M Putuhena, kawasan kampus Universitas Pattimura (Unpati), desa Poka, kecamatan Teluk Ambon.

"Ibu Meilani akan meletakkan batu pertama bersama Menteri PU Djoko Kirmanto dan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu," kata Sihaloho.

Peletakan batu pertama monumen dilakukan usai pencanangan kerangka pembangunan Jembatan Merah Putih (JMP) di kawasan pertigaan lampu Lima Tantui Kecamatan Sirimau, ibu kota Provinsi Maluku, oleh Menteri PU Djoko Kirmanto.

Menurut Sihaloho, patung setinggi lima meter itu dikerjakan oleh salah satu dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Jadi mulai dari desain hingga pekerjaan patung itu dilakukan salah satu dosen seni rupa terkenal dari ITB Bandung. Untuk anggarannya saya lupa nilainya berapa, tetapi yang pasti dari APBN," katanya.

Jembatan Merah Putih

Sihaloho memastikan, pada 19 Agustus, Menteri PU Djoko Kirmanto akan mencanangkan pembangunan Jembatan Merah Putih (JMP) sebagai penghubung Desa Galala, Kecamatan Sirimau dengan Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon.

"Resminya 19 Agustus Pak Menteri PU hadir melakukan pencanangan. Memang, sebelumnya Menteri melalui faksimile ke pemerintah Provinsi Maluku menginformasikan penundaan, tapi setelah dikoordinasikan lagi diperoleh kepastian tetap 19 Agustus," katanya.

Jembatan tersebut memiliki panjang 1.060 meter, lebar 22,7 meter dan tinggi saat pasang naik dengan kolomnya 35 meter serta trotoar selebar 1,2 meter.

Jalan di jembatan terbagi dua jalur dan masing-masing jalur juga dibagi dua agar memperlancar aktivitas lalu lintas.

Hingga rampung jembatan itu menelan dana Rp750 miliar yang berasal dari APBN murni.

Proses pekerjaan tersebut, terbagi dalam tiga tahap yakni membangun jembatan pendekat (approach bridge)  arah Galala, kecamatan Sirimau sepanjang 440 meter, sedangkan Poka, kecamatan Teluk Ambon 320 meter dengan anggaran Rp249,6 miliar, sedangkan untuk bentangan tengah (main bridge) sepanjang 300 meter, diperkirakan menelan biaya Rp425 miliar.

Manfaat pembangunan jembatan ini adalah menunjang pengembangan fungsi kawasan di Teluk Ambon, sesuai Tata Ruang Kota Ambon yang menetapkan Desa Poka - Rumahtiga dan Wayame sebagai kawasan pendidikan serta Durian Patah - Telaga Kodok sebagai kawasan permukiman dan penyangga.

Pewarta: Stefano Lilinger

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011