Ambon (Antara Maluku) - Cucu dokter Johanis Leimena, Emma Esterlina Leimena (56), menyesalkan pembangunan monumen Pahlawan Nasional tersebut belum rampung sesuai jadwal 6 Maret 2012.
Emma kepada ANTARA, Selasa malam, mempertanyakan pembangunan monumen di Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon yang terlihat hanya "jalan di tempat", setelah peletakan batu pertama oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di Ambon 19 Agustus 2011.
"Sejak peletakan batu pertama yang juga oleh Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu dan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, lokasinya kemudian dipagar dan hingga kini tidak terlihat aktivitas perampungan di sana," katanya.
Emma, warga Desa Ema, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, mengaku sering ditanya oleh anak-anak "Opa Jo" di Jakarta soal pembangunan monumen maupun rumah sang kakek.
"Beta hanya bisa menjelaskan soal rumah yang peletakan batu pertamanya pada tanggal 6 Juli 2010 oleh Dinas PU Maluku, sedangkan monumen Opa Jo tidak tahu-menahu," ujarnya.
Ia juga menyatakan anak dan cucu Johanis Leimena, termasuk Wakil Ketua MPR RI Ny. Melanni Leimena Suharli, berkeinginan menghadiri peresmian monumen maupun rumah ayah dan kakek mereka itu pada peringatan hari lahirnya tahun ini.
"Beta telah laporkan dan meminta anggota DPRD Maluku, antara lain Ampy Malioy, agar mendesak Dinas PU setempat bertanggung jawab terhadap pembangunan rumah maupun monumen Opa Jo," kata Emma.
Anggota DPRD Maluku, Ampy Malioy, membenarkan melakukan pengawasan ke rumah dr. Johanis Leimena pada dua pekan lalu.
"Saya telah mencatat berbagai hal yang harus dibenahi kontraktor pelaksana, dan meminta Dinas PU untuk membangun talud di bagian belakang rumah sehingga dimasukkan dalam APBD Perubahan Maluku tahun anggaran 2012," katanya.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Maluku itu menegaskan bahwa pembangunan rumah maupun monumen Pahlawan Nasional itu harus tertanggung jawab realisasinya.
"Itu bentuk penghargaan terhadap perjuangan Johanis Leimena terhadap bangsa dan negara Indonesia tercinta sehingga harus diwujudkan secara bertanggung jawab agar memotivasi generasi muda mengikuti jejak kegigihannya dalam berkarier tanpa pamrih tersebut," kata Ampy Malioy.
Monumen Pahlawan Nasional di pertigaan kawasan Durian Patah-Poka-Laha itu berada di atas areal seluas 704 meter persegi, sedangkan patungnya terbuat dari perunggu setinggi 5 meter.
Dokter Johanis Leimena adalah tokoh asal Maluku yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui keputusan No.52/TK Tahun 2010.
Pahlawan Nasional tersebut lahir di Desa Ema, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon pada tanggal 6 Maret 1905, dan meninggal dunia dalam usia 72 tahun di Jakarta, 29 Maret 1977.
Cucu Johanis Leimena Sesalkan Monumen Belum Rampung
Rabu, 7 Maret 2012 4:22 WIB