Ambon (Antara Maluku) - Sebanyak 100-an warga Muhammadiyah di Ambon melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah di Masjid Buya Hamka, Wara, Air Kuning, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Selasa.

Sebelumnya, DPW Muhammadiyah Maluku menjadwalkan shalat itu di lapangan sepakbola Galunggung, tetapi terpaksa dialihkan ke Masjid yang terletak di dalam kawasan SMK Air Kuning itu karena hujan mengguyur Ambon dan sekitarnya sejak dinihari.

Di lapangan sepakbola tersebut masih terlihat peralatan pengeras suara serta beberapa tenda untuk tempat berteduh yang belum dibereskan panitia, dan lokasi tersebut telah tertata rapi.

"Kami terpaksa mengalihkannya ke masjid Buya Hamka, karena tidak ingin shalat umat menjadi terganggu akibat hujan, apalagi lokasi lapangan sepakbola itu juga tergenang air," kata Ketua DPW Muhhammadiyah Maluku, Abdul Madjid Makasar.

Shalat Idul Fitri itu dipimpin oleh Ustad Abdul Rachman Kho sebagai Imam dan Abdul Madjid Makasar sebagai khatib, diikuti 100-an warga Muhammadiyah yang mengambil tempat di bagian dalam dan halaman mesjid berukuran 15x15 meter tersebut.

Warga yang mengikuti shalat umumnya tinggal di sekitar kawasan Kebun Cengkeh, Galunggung, Air Kuning, STAIN, dan Air Besar.

Sebagian umat yang tidak kebagian tempat di dalam maupun halaman Masjid terpaksa menggelar koran dan sajadah di teras ruangan kelas SMK Muhammadiyah.

Pelaksanaan shalat berjalan lancar, aman dan khusuk dan tidak terganggu hujan yang terus mengguyur, tanpa mendapat pengawalan dan pengawasan aparat kepolisian.

Warga Muhammadiyah memutuskan Idul Fitri 1432 Hijriah jatuh pada 30 Agustus 2011, meskipun rapat Isbath di kantor kementerian agama RI Senin malam (29/8) menetapkan Idul Fitri tahun ini jatuh pada 31 Agustus 2011.


Dituntut saleh

Saat bebricara sebagai khatib, Abdul Majid Makasar menyatakan umat Muslim dituntut menjadi orang saleh dan tidak melakukan tindakan tercela, setelah mampu menahan hawa nafsu duniawi melalui puasa yang dijalani selama sebulan penuh.

"Ajaran Allah mengajarkan bahwa setelah Ramadhan kita harus mempertegas aqidah dan cara hidup sebagai Muslim yang soleh," kata Abdul Majid Makasar saat menjadi Khatib Idul Fitri 1432 Hijriah warga Muhammmadiyah di Masjid Buya Hamka, Wara, Air Kuning, kecamatan Sirimau, kota Ambon, Selasa.

Menurut dia, puasa yang dilakukan selama sebulan penuh merupakan wadah pembinaan moral umat agar berperilaku sabar dan mampu mengendalikan hawa nafsu untuk menjadi Muslim sejati.

"Setelah Ramadhan dan merayakan Idul Fitri, umat Muslim dituntut menjaga tutur kata dan tingkah laku serta mampu memberlakukan kebaikan dan kesejahteraan bukan hanya terhadap diri sendiri tetapi juga orang lain," katanya.

Madjid Makasar menegaskan, kemampuan menahan berbagai hawa nafsu duniawi saat Ramadhan harus diwujudkan dan diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari demi kemaslahatan manusia.

Dia mengajak 100-an warga Muhammadiyah yang menghadiri shalat untuk introspeksi, apakah tingkah laku dan cara hidup telah sejalan dengan ajaram Islam.

Madjid Makasar juga mengajak umat untuk sadar akan kewajiban membayar zakat, karena dampaknya besar dalam membantu pemerintah memberantas kemiskinan.

"Jika semua warga Muslim setia dan taat membayar sakat dan dikelola provesional, maka tidak akan ada lagi orang miskin, pemulung serta anak tidak bersekolah karena orang tuanya tidak mampu," ujarnya.

"Umat Islam juga harus senantiasa membangun tali silaturahmi dan menjaga persaudaraan dengan umat beragama lain agar keamanan di Maluku dapat terpelihara," tambahnya.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011