Ambon (Antara Maluku) - Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Johanis Huwae menyatakan, oknum pelaku yang diduga melakukan aksi teror bom di Kota Ambon pada sepekan terakhir ini masih diburu.

"Kami (Polisi) mengintensifkan kinerja intelijen dalam memburu oknum pelaku yang identitasnya sudah dikantongi," katanya ketika dikonfirmasi, di Ambon, Selasa.

Johanis mengakui pengembangan juga intensif dilakukan guna memastikan identitas oknum pelaku yang telah dikantongi tersebut agar tidak salah.

"Jadi bisa saja identitas oknum pelaku sudah dikantongi, tapi penangkapan dan proses lanjutan itu dilakukan sesuai prosedur tetap (protap) dengan hati - hati agar tidak menimbulkan ekses lainnya," tegasnya.

Johanis belum bersedia menyatakan berapa jumlah oknum pelaku yang identitas telah dikantongi.

"Kami masih mendalami penyelidikan sehingga tolong bersabar sambil memberikan kepercayaan kepada polisi untuk menanganinya agar tidak menimbulkan keresahan berkepanjangan kepada masyarakat," ujarnya.

Johanis mengakui pengamanan masih intensif di kawasan - kawasan perbatasan yang rawan kemungkinan terjadi konflik.

Begitu pun patroli di malam hari guna memberikan rasa aman kepada masyarakat yang sebenarnya trauma dengan konflik sosial pada 1999.

"Polisi tidak tinggal diam dalam menyikapi keresahan masyarakat terhadap aksi teror bom sebagaimana terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo, Minggu (25/9)," tandas Johanis.

Pada kesempatan lain Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam menyatakan, identitas pelaku yang diduga melempar empat bom rakitan sudah dikantongi aparat kepolisian. Mereka diduga ingin kondisi Ambon tidak kondusif.

"Kami sudah (identifikasi). Mereka adalah orang yang ingin kondisi Ambon tidak kondusif," ujarnya.

Menurut Anton, pelaku diketahui sengaja melempar bom di sejumlah titik untuk membuat suasana Ambon menjadi tidak aman. Empat bom di sejumlah tempat berbeda, diduga hasil perbuatan pelaku yang sama.

"Bahannya sama mirip, ada pipa besi, 'black powder' dan korek api," ujar Anton.

Anton mengimbau masyarakat Ambon tetap tenang dan tidak terprovokasi. Ia meminta agar kasus ini sepenuhnya dipercayakan kepada Polri.

"Insya Allah, kita bisa mengetahuinya dalam waktu dekat," kata dia.

Sebelumnya, dua bom meledak di kawasan Mardika dan Karang Panjang, kecamatan Sirimau, Kota Ambon pada Sabtu (24/9) malam.

Selanjutnya teror bom yang diamankan tim penjinak bahan peledak ( Jihandak) Polda Maluku pada Senin pagi di kawasan Pattimura Park yang lokasinya berseberangan jalan dengan Gereja Maranatha, kantor Gubernur Maluku dan kantor Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku.

Sementara itu tim Jihandak Polda Maluku, Senin(26/9) malam, sekitar pukul 21.35 WIT mengamankan dua buah benda mencurigakan menyerupai bom pada dua lokasi berbeda di kawasan Karangpanjang Ambon.

Dua benda mencurigakan menyerupai bom rakitan ini dilempar dua orang yang berboncengan dengan sepeda motor jenis Yamaha Mio berwarna merah.

Lemparan pertama dilakukan di samping Stadion Mandala Remaja Karangpanjang Ambon dan selang beberapa menit aksi serupa dilakukan di depan lorong Nazareth, namun dua benda yang sudah dibakar dan mengeluarkan bau belerang ini tidak meledak hingga mengakibatkan jatuhnya korban.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011