Ambon (Antara Maluku) - Sejumlah kendaraan roda dua dirusak massa yang sedang melakukan aksi demonstrasi terkait kematian Rivaldo Petta, seorang supir angkot jurusan Mardika-Kudamati yang ditusuk hingga tewas oleh orang tak dikenal (OTK) pada Rabu malam (14/12) sekitar pukul 20.00 WIT.

Pantauan ANTARA di Ambon, Kamis, massa yang melakukan 'long march' dari kawasan Kudamati menuju Kantor DPRD Kota Ambon di Jalan Rijali itu tiba-tiba menjadi beringas dan melempari mobil angkot maupun mobil pribadi yang kebetulan terjebak kemacetan.

Banyaknya jumlah massa tidak dapat dibendung aparat kepolisian maupun satu regu pasukan TNI-AD dari Yonif 732 Kabaresi yang melakukan pengawalan sejak rombongan pendemo ini berjalan kaki dari rumah duka korban penusukan di kawasan Kudamati.

Para pendemo mengusung sebuah spanduk berwarna putih ukuran sekitar 4x10 meter bertuliskan tuntutan kepada Polda Maluku segera menangkap pelaku penusukan Rivaldo di kawasan simpang empat toko buku simpang.

Sedikitnya dua mobil pribadi dan satu unit mobil angkot dilempari massa hingga kaca depan dan belakangnya hancur, namun pengemudi terlihat tidak mengalami luka-luka dan sempat memprotes seorang anggota polisi yang sedang berupaya menghentikan amukan massa.

Setelah 15 menit melakukan aksi anarkhis, massa kembali ke gedung kantor DPRD Maluku dan diterima seorang anggota dewan dari Fraksi PDIP, Jafry Taihuttu.

Para pendemo sempat membacakan tuntutan mereka namun tidak bertahan lama dan kembali melanjutkan aksi demo di Mapolda Maluku yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari gedung DPRD Kota.

Hingga Kamis sekitar pukul 10;30 waktu setempat, massa pendemo masih melakukan aksi demo di depan gerbang Mapolda, menuntut aparat kepolisian bertindak cepat dan tegas dalam menangkap pelaku penusukan Rivaldo.

Kabid Humas Polda Maluku, AKBP J. huwae membenarkan korban ditikam OTK pada Rabu malam (14/12) di perempatan toko buku simpang oleh OTK dan saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.

Ketika korban menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Haulussy Ambon, pihak keluarga dan rekan korban sempat mengamuk.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011