Ambon (Antara Maluku) - Wakil Gubernur Maluku, Said Assagaff menegaskan momentum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional di Ambon 2012 bukan semata-mata punya orang Muslim saja.
"MTQ ini punya seluruh masyarakat di daerah ini sehingga setiap orang di Maluku punya tanggung jawab untuk menyukseskan kegiatan ini, dan momentum ini menjadi simbol bahwa kita benar-benar hidup rukun," kata Wagub di Ambon, Selasa.
Menurut Assagaff, tidak ada masalah yang berbau agama di Maluku dan kalau ada pihak yang mengatakan persoalan hukum yang larinya ke agama sangatlah keliru.
Berbagai persoalan yang timbul belakangan ini adalah persoalan kriminal yang harus ditangani tuntas oleh aparat keamanan termasuk pemerintah daerah bersama legislatif secara proaktif memediasi masalah sosial lainnya.
"Kalau ada yang berupaya menghalangi agenda pelaksanaan MTQ tingkat nasional ke-24 tahun depan lewat berbagai aksi teror, maka yang bersangkutan akan menjadi musuh bersama seluruh orang Maluku, lagipula masyarakat akan merayakan Natal 25 Desember dan Tahun Baru 2012 sehingga pihak yang ingin mengacaukan situasi kamtibmas akan dimusuhi secara bersama," tandas Wagub.
Pemprov juga telah menerima berbagai masukan dari seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat agar aparat keamanan secepatnya mengungkap berbagai persoalan kriminal yang timbul selama ini agar warga juga tahu sejauh mana Pemprov bersama TNI/Polri bekerja.
Mengenai wacana perlunya penambahan aparat keamanan atau tidak ke Maluku, Wagub Assagaf mengatakan evaluasinya akan dilakukan TNI/Polri.
"Kita berikan kepercayaan penuh kepada aparat keamanan dan jangan bersifat pesimis terhadap mereka, karena selama TNI/Polri sudah bekerja maksimal menjaga kamtibmas serta mengejar para pelaku yang membuat keributan dan memicu bentrokan antar warga hingga aksi-aksi teror bom," ujarnya.
Pembukaan pos-pos keamanan di berbagai sudut kota dan ditempati TNI maupun Polri ikut menjaga ketentraman warga dalam melakukan aktivitasnya setiap hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
"MTQ ini punya seluruh masyarakat di daerah ini sehingga setiap orang di Maluku punya tanggung jawab untuk menyukseskan kegiatan ini, dan momentum ini menjadi simbol bahwa kita benar-benar hidup rukun," kata Wagub di Ambon, Selasa.
Menurut Assagaff, tidak ada masalah yang berbau agama di Maluku dan kalau ada pihak yang mengatakan persoalan hukum yang larinya ke agama sangatlah keliru.
Berbagai persoalan yang timbul belakangan ini adalah persoalan kriminal yang harus ditangani tuntas oleh aparat keamanan termasuk pemerintah daerah bersama legislatif secara proaktif memediasi masalah sosial lainnya.
"Kalau ada yang berupaya menghalangi agenda pelaksanaan MTQ tingkat nasional ke-24 tahun depan lewat berbagai aksi teror, maka yang bersangkutan akan menjadi musuh bersama seluruh orang Maluku, lagipula masyarakat akan merayakan Natal 25 Desember dan Tahun Baru 2012 sehingga pihak yang ingin mengacaukan situasi kamtibmas akan dimusuhi secara bersama," tandas Wagub.
Pemprov juga telah menerima berbagai masukan dari seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat agar aparat keamanan secepatnya mengungkap berbagai persoalan kriminal yang timbul selama ini agar warga juga tahu sejauh mana Pemprov bersama TNI/Polri bekerja.
Mengenai wacana perlunya penambahan aparat keamanan atau tidak ke Maluku, Wagub Assagaf mengatakan evaluasinya akan dilakukan TNI/Polri.
"Kita berikan kepercayaan penuh kepada aparat keamanan dan jangan bersifat pesimis terhadap mereka, karena selama TNI/Polri sudah bekerja maksimal menjaga kamtibmas serta mengejar para pelaku yang membuat keributan dan memicu bentrokan antar warga hingga aksi-aksi teror bom," ujarnya.
Pembukaan pos-pos keamanan di berbagai sudut kota dan ditempati TNI maupun Polri ikut menjaga ketentraman warga dalam melakukan aktivitasnya setiap hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011