Ambon (Antara Maluku) - Kakanwil Kementerian Agama maupun Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) dari 32 provinsi dijadwalkan 17 Januari 2012 akan meninjau kesiapan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIV tingkat nasional Juni mendatang di Kota Ambon.
Ketua LPTQ Maluku, Rahman Soumena, di Ambon, Selasa, mengatakan, Kakanwil Kementerian Agama maupun Ketua LPTQ selama di ibu kota provinsi Maluku perlu melihat kesiapan daerah ini sekaligus mencari tempat pemondokan yang sesuai jumlah masing-masing kafilah.
Saat penyelenggaraan MTQ, peserta akan dilayani Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai penanggungjawab pelayanan.
"Kami telah mengimbau agar saat kunjungan ke Ambon sudah bisa dipastikan berapa jumlah kafilah dari masing-masing provinsi karena ini berkaitan dengan transportasi maupun akomodasi," ujar Rahman.
Dia mencontohkan dari 16 provinsi yang telah mendaftar seperti Banten sebanyak 103 kafilah dan Sulawesi Selatan 166 orang.
"Jadi sedang dipertimbangkan bila hotel, penginapan, rumah penduduk, wisma Gonzalo ( milik Keuskupan Amboina) dan pastori ( rumah pendeta) tidak bisa menampung, maka perlu berkoordinasi dengan PT.Pelni untuk mengoperasikan kapal laut menjadi hotel terapung," kata Rahman.
Dia juga memastikan penyelenggaraan lomba lokasinya terpusat di Kota Ambon dalam upaya mengantisipasi terjadinya kemacetan aktivitas lalu lintas yang hari biasa saja saat ini sudah sering macet.
"Lomba dipusatkan di Tribun Lapangan Merdeka, Mesjid Raya Alfatah Ambon, Mesjid di Waihaong maupun Ponogoro yang memungkinkan bisa dijangkau dengan berjalan kaki," ujar Rahman.
Pemprov Maluku menyukseskan penyelenggaraan MTQ juga sedang merampung pembangunan Islamic Centre saat ini realisasinya mencapai 75 persen serta Tribun Lapangan Merdeka dan Majis Raya Alfatah, masing-masing diatas 90 persen.
"Saya dikoordinasikan Kadis PU Maluku, Ismael Usemahu paling terlambat pada akhir Februari 2012 semua sarana maupun prasarana tersebut telah rampung, selanjutnya dilaporkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Menteri Agama Suryadharma Ali," kata Rahman.
Kegiatan MTQ XXIV tingkat nasional diperkirakan dihadiri sekitar 4.000 orang, belum termasuk undangan maupun simpatisan.
Jenis lomba terdiri atas enam cabang yakni Tilawatil Quran, Hifzil Quran, Fahmil Quran, Syarhil Quran, Khattil Quran dan menulis kandungan Al Quran.
Untuk cabang Tilawatil Quran dibagi enam golongan mata lomba, yakni Tartil Quran anak-anak, remaja, dewasa, cacat netra dan golongan sabba.
Cabang Hifzil Quran terdiri atas lima jenis lomba, masing-masing satu juz dan Tilawah, lima juz dan Tilawah, 10 juz, 20 juz dan 30 juz.
Wujudkan Kota Bermartabat
Sementara itu, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy menegaskan bahwa pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional ke-XXIV dijadwalkan berlangsung Juni 2012, akan mewujudkan ibu kota Provinsi Maluku itu sebagai kota bermartabat.
"Suksesnya pelaksanaan MTQ Juni 2012 mendatang akan memberikan dampak besar dan mewujudkan Ambon sebagai kota bermartabat," kata Wali Kota Richard Louhenapessy, di Ambon, Selasa.
Pelaksanaan event keagamaan tingkatan nasional itu juga akan memberikan dampak ekonomi cukup signifikan bagi masyarakat, Pemkot Ambon maupun Maluku pada umumnya.
Ajang MTQ, tandasnya, sekaligus juga memperkenalkan Maluku pada umumnya dan Kota Ambon pada khususnya sebagai daerah yang aman untuk dikunjungi, melalui melalui kehadiran para kafilah dari 33 provinsi untuk mengikuti lomba tersebut.
Wali kota berharap seluruh komponen masyarakat di daerah ini bahu-membahu menyukseskan kegiatan keagamaan nasional tersebut, sehingga berdampak memulihkan citra Kota Ambon dan Maluku di mata masyarakat Indonesia maupun internasional.
"Seluruh komponen masyarakat tanpa terkecuali harus ikut serta mendukung suksesnya penyelenggaraan event keagamaan tingkat nasional ini, karena berdampak sangat luas, terutama mengubah pandangan masyarakat di tanah air maupun di dunia internasional tentang kondisi Ambon dan Maluku yang sebenarnya," katanya.
Tentang situasi dan kondisi keamanan yang semakin kondusif, Wali Kota Louhenapessy berharap, dapat dipertahankan dan ditingkatkan oleh seluruh komponen masyarakat.
"Pelihara dan tingkatkan situasi semakin kondusif ini, dengan mengembangkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan sebagai bagian dari pola hidup orang basudara (berdausara) yang merupakan falsafah hidup orang Maluku dan tercermin dalam budaya Pela-Gandong yang merupakan warisan para leluhur,' katanya.
Masyarakat juga diingatkan untuk tidak saling mencurigai, serta melaporkan kepada aparat keamanan di pos-pos terdekat jika menemukan orang-orang dengan tingkah mencurigakan di lingkungan masing-masing.
Selain itu, menjaga dan meningkatkan kebersihan lingkungan jelang pelaksanaan event tersebut, sehingga berdampak mengembalikan citra "manise" (maju, aman, nyaman, indah, sejahtera dan elok) yang disandang kota Ambon selama ini.
"Ambon akan menjadi kota idaman semua orang, jika seluruh warga bahu membahu mewujudkan situasi yang aman dan kondusif, serta menjaga dan meningkatkan kebersihan lingkungan masing-masing," katanya.