Ternate (Antara Maluku) - Wali Kota Ternate, Maluku Utara, Burhan Abdurahman mengimbau warga setempat untuk tidak menggelar pesta menyambut tahun baru, tetapi menggantinya dengan kegiatan keagamaan.

"Ternate sedang dilanda bencana letusan Gunung Gamalama dan banjir lahar dingin, jadi tak pantas menggelar pesta untuk menyambut tahun baru," kata Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman di Ternate, Kamis.

Warga di Ternate sebaiknya menggelar berbagai kegiatan bernuansa keagamaan. Bagi umat muslim, misalnya, menggelar zikir dan tadarus di masjid. Begitu pula umat agama lainnya menggelar ibadah di tempat ibadah masing-masing.

Ia mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh lurah di Kota Ternate untuk memberi pemahaman kepada warga di wilayah masing-masing agar tidak menggelar pesta menyambut tahun baru, seperti yang bisa dilakukan selama ini.

Para imam di daerah ini juga diminta untuk mengajak umat muslim di wilayah masing-masing agar menghadiri acara zikir dan tadarus di masjid pada malam pergantian tahun.

"Saya minta juga agar warga di daerah ini tidak membunyikan petasan dan musik pada malam pergantian tahun, sebagai bentuk keprihatinan kita terhadap bencana yang terjadi di daerah ini," katanya.

Pemkot Ternate semula akan menggelar pesta rakyat pada malam pergantian tahun dengan mendatangkan artis ibukota yang merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun Ternate ke-761, tapi dibatalkan karena adanya bencana letusan Gunung Gamalama.

Pascameletusnya Gunung Gamalama 5 Desember 2011, sudah dua kali terjadi banjir lahar dingin. Terakhir pada Selasa 27 Desember 2011 yang mengakibatkan tiga warga tewas dan ratusan rumah warga rusak.

Banjir lahar dingin menyusul turunnya hujan deras juga mengakibatkan 3.300 warga di sejumlah wilayah di Kota Ternate harus diungsikan ke sejumlah lokasi penampungan, seperti di eks Kantor Gubernur Malut dan Mes Persiter.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011