Yayasan Pelangi Maluku (YPM) menyebutkan angka kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kota Ambon kini mencapai 1.167 kasus.

Direktur Yayasan Pelangi Maluku Rosa Karamoy mengungkapkan angka tersebut didominasi oleh jenis kelamin laki-laki dengan perincian  laki-laki sebanyak 750 kasus, dan perempuan 417 kasus.

“Angka tersebut diakumulasikan dari Desember 2022 hingga Mei 2023,” kata Rosa, di Ambon, Jumat. 

Ia mengatakan  angka tersebut didasarkan beberapa faktor risiko yang berbeda-beda.

Di antaranya, 440 kasus dari pasangan suami isteri, 380 kasus dari lelaki suka lelaki, 163 kasus dari pelanggan wanita pekerja seks tidak langsung, dan 82 kasus dari pelanggan wanita pekerja seks langsung.

“Kalau wanita pekerja seks tidak langsung itu seperti pelanggan wanita yang menggunakan aplikasi MiChat misalnya. Jadi dia tidak menyatakan diri langsung sebagai pekerja seks. Kalau yang langsung, itu mereka yang berada pada lokalisasi tertentu,” terangnya. 

Kemudian, 34 kasus dari faktor risiko lainnya yang belum diketahui, 26 kasus dari wanita pria (Waria), 17 kasus dari wanita pekerja seks tidak langsung, 12 kasus dari wanita pekerja seks langsung, 11 kasus dari penggunaan narkoba suntik, dan dua kasus lainnya dari pasangan penggunaan narkoba suntik.

“1.167 kasus itu juga berasal dari usia yang variatif,” ungkap Rosa.

Ia menjelaskan, usia yang paling mendominasi dari kasus tersebut yakni dari 25 sampai 49 tahun dengan jumlah 865 kasus.

Kemudian, 120 kasus untuk kelompok usia 20 hingga 24 tahun, 102 kasus untuk usia 50 sampai 59 tahun, dan 39 kasus untuk usia di atas 60 tahun.

Selain itu, 20 kasus untuk usia 15 sampai 19 tahun, 19 kasus untuk usia 5 sampai 14 tahun, dan 2 kasus untuk 0 hingga 4 tahun.

Menurut Rosa, kenaikan angka kasus HIV / AIDS bukan  masalah besar dan justru lebih baik agar mudah terdeteksi dan diobati. 

“Jangan kaget kenapa angkanya semakin naik. Karena justru lebih bagus karena memang kita mencari sebanyak-banyaknya, agar lebih mudah untuk kita obati mereka,” ujarnya.

Ia juga meminta kepada masyarakat agar tidak takut untuk melakukan tes HIV / AIDS langsung di puskesmas atau rumah sakit terdekat, agar apabila belum terkena virus HIV, bisa lebih hati-hati dalam pergaulan bebas. 

“Nah kalau yang ketahuan positif juga lebih baik, karena akan diberi obat untuk kita. Jangan dibiarkan. Karena kalau dibiarkan justru akan mengancam diri kita sendiri,” pinta Rosa. 

Pewarta: Winda Herman

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023