Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara berjanji akan menindak SPBU nakal yang menjual BBM kepada pengecer dengan menggunakan jerigen sehingga terjadi kelangkaan.
"Kami akan menindak pengelola SPBU nakal yang menjual BBM ke pengecer menggunakan jerigen dengan mencabut izin usahyanya, karena tindakan itu mengakibatkan terjadinya kelangkaan BBM di Ternate," kata Wakil Wali KotaTernate, Arifin Djafar di Ternate, Rabu.
Untuk itu, dari hasil pertemuan yang difasilitasi oleh Pemkot Ternate yang menghadirkan pihak Pertamina, pengelola SPBU dan Polres Ternate telah dibuat kesepakatan diantaranya menempatkan personel anggota Kepolisian dalam mengawasi adanya pembelian BBM di SPBU dengan menggunakan jerigen.
Menurut dia, sesuai penjelasan dari Pertamina setempat, bahwa terjadinya kelangkaan BBM di Ternate dalam tiga hari terakhir akibat adanya keterlambatan pengiriman BBM dari Papua.
Semestinya, kapal yang mengangkut BBM ke Ternate diantaranya jenis premium 2.600 Kl, 2.700 jenis solar dan 2.200 diantaranya jenis minyak tanah harus tiba sejak akhir pecan lalu, namun karena buruknya cuaca sehingga kapal baru tidak malam tadi.
Keterlambatan pengiriman BBM seperti itu diharapkan tidak terjadi lagi, karena bisa mengganggu kelancaran aktivitas social dan ekonomi masyarakat setempat.
Kelangkaan BBM yang terjadi di Kota Ternate selama tiga hari terakhir mengakibatkan antrean panjang kendaraan roda dua dan roda empat di SPBU.
Bahkan antrean kendaraan di SPBU Kampung Pisang mencapai tiga kilometer.
Panjangnya antrean kendaraan di sejumlah SPBU di Kota Ternate tersebut, karena SPBU selama tiga hari terakhir tidak melakukan pelayanan akibat kehabisan stok.
Selama tiga hari terakhir itu pula pemilik kendaraan di Ternate terpaksa membeli premium atau solar di pengecer, meski harganya mencapai Rp30 ribu per liter.
Oleh karena itu, pihak terkait juga diharapkan untuk melakukan pengawasan pada semua SPBU di daerah ini agar tidak lagi melayani pembelian BBM yang menggunakan jerigen, karena selain melanggar ketentuan juga mengakibatkan terjadinya kelangkaan BBM di daerah ini.
"Saya mendapat laporan bahwa seringnya BBM cepat habis di SPBU karena BBM banyak dijual kepada para pengecer. Kedepan hal itu jangan terjadi lagi," kata Arifin Djafar.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
"Kami akan menindak pengelola SPBU nakal yang menjual BBM ke pengecer menggunakan jerigen dengan mencabut izin usahyanya, karena tindakan itu mengakibatkan terjadinya kelangkaan BBM di Ternate," kata Wakil Wali KotaTernate, Arifin Djafar di Ternate, Rabu.
Untuk itu, dari hasil pertemuan yang difasilitasi oleh Pemkot Ternate yang menghadirkan pihak Pertamina, pengelola SPBU dan Polres Ternate telah dibuat kesepakatan diantaranya menempatkan personel anggota Kepolisian dalam mengawasi adanya pembelian BBM di SPBU dengan menggunakan jerigen.
Menurut dia, sesuai penjelasan dari Pertamina setempat, bahwa terjadinya kelangkaan BBM di Ternate dalam tiga hari terakhir akibat adanya keterlambatan pengiriman BBM dari Papua.
Semestinya, kapal yang mengangkut BBM ke Ternate diantaranya jenis premium 2.600 Kl, 2.700 jenis solar dan 2.200 diantaranya jenis minyak tanah harus tiba sejak akhir pecan lalu, namun karena buruknya cuaca sehingga kapal baru tidak malam tadi.
Keterlambatan pengiriman BBM seperti itu diharapkan tidak terjadi lagi, karena bisa mengganggu kelancaran aktivitas social dan ekonomi masyarakat setempat.
Kelangkaan BBM yang terjadi di Kota Ternate selama tiga hari terakhir mengakibatkan antrean panjang kendaraan roda dua dan roda empat di SPBU.
Bahkan antrean kendaraan di SPBU Kampung Pisang mencapai tiga kilometer.
Panjangnya antrean kendaraan di sejumlah SPBU di Kota Ternate tersebut, karena SPBU selama tiga hari terakhir tidak melakukan pelayanan akibat kehabisan stok.
Selama tiga hari terakhir itu pula pemilik kendaraan di Ternate terpaksa membeli premium atau solar di pengecer, meski harganya mencapai Rp30 ribu per liter.
Oleh karena itu, pihak terkait juga diharapkan untuk melakukan pengawasan pada semua SPBU di daerah ini agar tidak lagi melayani pembelian BBM yang menggunakan jerigen, karena selain melanggar ketentuan juga mengakibatkan terjadinya kelangkaan BBM di daerah ini.
"Saya mendapat laporan bahwa seringnya BBM cepat habis di SPBU karena BBM banyak dijual kepada para pengecer. Kedepan hal itu jangan terjadi lagi," kata Arifin Djafar.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012