Ambon (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Region Maluku-Papua memastikan stok Bahan Bahan Minyak (BBM) jenis minyak tanah di wilayah pulau Ambon provinsi Maluku cukup hingga satu bulan ke depan.
"Kami menjamin stok minyak tanah di Kota Ambon mencukupi hingga satu bulan ke depan. Kami telah menambahkan stok sebanyak 300 KL, jumlah tersebut di luar jumlah bulanan atau reguler yang selama ini di pasok ke kota Ambon, " kata Sales Area Manager Retail Pertamina MOR VIII Maluku-Papua, Wilson Eddi Wijaya di Ambon, Jumat.
Ia menyatakan, kebutuhan minyak tanah di Kota Ambon sekitar 2.500 kiloliter per bulan.
Baca juga: Pertamina antisipasi ketersediaan minyak tanah di Maluku dan Papua, begini penjelasannya
Pihaknya meminta masyarakat untuk melakukan pembelian sesuai dengan himbauan atau surat edaran dari Sekretaris Kota Ambon yakni 5 - 10 liter per KK.
"Imbauan tersebut sangat baik guna mengatur masyarakat bisa mendapatkan minyak tanah dengan mudah, sehingga tidak terjadi kelangkaan," katanya.
Wilson juga meminta masyarakat untuk membeli di pangkalan resmi dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah yakni Rp3.200 per liter.
"Yang terpenting kami minta masyarakat untuk tidak perlu "panic buying" karena kami pastikan minyak tanah tersalurkan dari agen sampai ke pangkalan," katanya.
Ketua DPC Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kota Ambon, Johanes Vence Leleury mengatakan pihaknya memastikan penyaluran minyak tanah selama ini berjalan lancar.
Pihaknya juga mengimbau warga juga dapat melapor ke Pemerintah Daerah jika ada pangkalan minyak tanah maupun sopir mobil tangki yang nakal.
"Kita harapkan kerjasama baik dengan masyarakat dan media untuk saling berkoordinasi atau memberikan informasi jika ada sopir mobil tangki maupun pangkalan yang tidak sesuai langsung sampaikan, dan akan langsung ditindak tegas oleh Pertamina sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.
Baca juga: Pemkot Ambon batasi pembelian minyak tanah 10 liter atasi kelangkaan
Pertamina: stok minyak tanah di Ambon aman hingga satu bulan, segera antisipasi kelangkaan
Jumat, 2 September 2022 22:33 WIB