Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ambon menetapkan lima kawasan tertib sampah guna mewujudkan citra ibu kota Provinsi Maluku yang bersih dan "manise" atau maju, aman, nyaman, indah, sehat dan elok.

"Penetapan lima kawasan tertib sampah ini guna mengembalikan citra kota Ambon yang asri dan bersih," kata Kepala Bidang Persampahan dan Angkutan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Ambon Jopie Latuny di Ambon, Jumat.

Kelima kawasan tertib sampah itu adalah ruas Jalan AY Patty, Jalan AM Sangadji, Jalan Diponegoro, Jalan Sultan Hairun dan Jalan Anthony Reebok, di mana penerapannya mulai berlaku Maret 2012.

Pihaknya saat ini sedang menyosialisasikan program tersebut bagi masyarakat yang bermukim di lima kawasan itu maupun di sekitarnya, terutama menyangkut waktu membuang sampah.

Guna mendukung program tersebut, Pemkot Ambon saat ini sedang mempersiapkan 60 tempat sampah untuk ditempatkan di lima kawasan yang selama ini merupakan pusat transaksi ekonomi di ibu kota Provinsi Maluku itu.

"Puluhan tempat sampah ini akan ditempatkan di sepanjang ruas jalan di lima kawasan itu, sehingga mempermudah masyarakat membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan," katanya.

Menurutnya, terpenting adalah kesadaran warga di kawasan tersebut untuk membuang sampah tepat waktu yakni pukul 24.00 WIT hingga pukul 05.00 WIT, sehingga semuanya dapat diangkut oleh petugas dan armada sampah yang beroperasi.

Latuny menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi secara berkala pada lima kawasan tertib sampah itu, sehingga bisa menjadi contoh untuk penerapan di kawasan lainnya.

Ia juga mengimbau para pengusaha dan pemilik toko maupun swalayan yang ada di lima kawasan itu untuk membantu Pemkot Ambon dengan menyediakan tempat sampah khusus untuk menampung sampah-sampah yang mereka hasilkan, sehingga tidak mengotori ruas jalan.

"Begitu pun pedagang buah musiman seperti durian yang saat ini membanjir di kota Ambon dan dijual di berbagai ruas jalan untuk segera membersihkan sampah berupa kulit durian, sehingga tidak tercecer dan menimbulkan bau tidak sedap," katanya.

Latuny mengakui, volume sampah di Ambon terutama saat membanjirnya durian meningkat mencapai 700 meter kubik, di banding hari-hari biasanya yang hanya 523 meter kubik.

"Banyaknya sampah mengakibatkan petugas harus bekerja ekstra untuk mengangkut sampah pada 20 titik penampungan di pusat kota, padahal jumlah armada sampah sangat terbatas," tandasnya.

Sebelumnya Ketua Komisi III DPRD Kota Ambon Jusuf Latumeten, juga meminta kesadaran masyarakat untuk membantu Pemkot Ambon mengatasi masalah kebersihan, khususnya penanggulangan sampah.

"Armada maupun petugas sampah masih sangat kurang, sehingga dibutuhkan peran serta masyarakat untuk mendukung upaya Pemkot Ambon menciptakan Ambon yang bersih," katanya.

Dia mengakui, kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya dan sesuai waktu yang ditentukan masih sangat kurang.

"Masih banyak warga yang membuang sampah setelah petugas selesai mengangkut sampah dari tempat dan kontener sampah, sehingga akhirnya menimbulkan bau tidak sedap saat siang hari," katanya.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012