Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) mulai melakukan pembangunan jembatan darurat penghubung Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pascaambruknya Jembatan Wae Kawanua karena diterjang banjir bandang.
"Saat ini sudah siap mobilisasi rangka ke
bagian jembatan yang akan dikerjakan.
Selain itu pembersihan areal jembatan juga
terus dilakukan,” ungkap Kepala Satker PJN
Wilayah Il Provinsi Maluku Toce Leuwol saat dihubungi dari Ambon, Sabtu.
Menurut Leuwol langkah cepat BPJN tersebut untuk menjawab keresahan masyarakat terkait putusnya akses jalur transportasi melintas jembatan yang terletak di lintas penghubung Jalan Nasional Tehoru-Laimu di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah itu.
Ia mengatakan, jembatan darurat dibangun
untuk penanganan sementara sehingga
akses transportasi kembali normal dan dapat dilalui masyarakat.
Pasalnya, sejak jembatan tersebut roboh dan hanyut, distribusi sembako dengan tujuan sebagian desa di wilayah Kecamatan Tehoru dan Kecamatan Telutih juga Kecamatan Siwalalat Kabupaten SBT terhenti.
Tak hanya itu hasil produksi perkebunan seperti cengkih, pala dan kopra milik para pelaku usaha juga tidak bisa distribusi ke Kota Masohi ataupun ke Ambon lantaran harus menggunakan mobil dump truk.
Warga dari empat kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Timur pun masih mengandalkan perahu bermesin ketinting maupun speedboat untuk menyeberang pasca ambruknya dua bentangan jembatan Wae Kawanua di Pulau Seram.
"Untuk sementara ini kami masih menggunakan jalur laut dari Desa Tehoru menuju Pantai Yaputi, Kecamatan Tehoru (Malteng)," kata seorang warga Tehoru Santos Walalayo.
Jembatan Wae Kawanua sepanjang 520 meter yang menghubungkan antara dua kabupaten di Maluku tersebut roboh dan hanyut akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada 10 Juli 2023.
Akibat ambruknya bentangan jembatan tersebut, akses transportasi dari arah Kabupaten SBT maupun dua kecamatan di wilayah Malteng yakni Tehoru dan Telutih menuju Masohi, ibukota Malteng dan wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) melalui jalur tersebut putus total.
Leuwol berharap pekerjaan segera selesai
sehingga aktivitas masyarakat dan transportasi dapat normal kembali.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Saat ini sudah siap mobilisasi rangka ke
bagian jembatan yang akan dikerjakan.
Selain itu pembersihan areal jembatan juga
terus dilakukan,” ungkap Kepala Satker PJN
Wilayah Il Provinsi Maluku Toce Leuwol saat dihubungi dari Ambon, Sabtu.
Menurut Leuwol langkah cepat BPJN tersebut untuk menjawab keresahan masyarakat terkait putusnya akses jalur transportasi melintas jembatan yang terletak di lintas penghubung Jalan Nasional Tehoru-Laimu di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah itu.
Ia mengatakan, jembatan darurat dibangun
untuk penanganan sementara sehingga
akses transportasi kembali normal dan dapat dilalui masyarakat.
Pasalnya, sejak jembatan tersebut roboh dan hanyut, distribusi sembako dengan tujuan sebagian desa di wilayah Kecamatan Tehoru dan Kecamatan Telutih juga Kecamatan Siwalalat Kabupaten SBT terhenti.
Tak hanya itu hasil produksi perkebunan seperti cengkih, pala dan kopra milik para pelaku usaha juga tidak bisa distribusi ke Kota Masohi ataupun ke Ambon lantaran harus menggunakan mobil dump truk.
Warga dari empat kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Timur pun masih mengandalkan perahu bermesin ketinting maupun speedboat untuk menyeberang pasca ambruknya dua bentangan jembatan Wae Kawanua di Pulau Seram.
"Untuk sementara ini kami masih menggunakan jalur laut dari Desa Tehoru menuju Pantai Yaputi, Kecamatan Tehoru (Malteng)," kata seorang warga Tehoru Santos Walalayo.
Jembatan Wae Kawanua sepanjang 520 meter yang menghubungkan antara dua kabupaten di Maluku tersebut roboh dan hanyut akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada 10 Juli 2023.
Akibat ambruknya bentangan jembatan tersebut, akses transportasi dari arah Kabupaten SBT maupun dua kecamatan di wilayah Malteng yakni Tehoru dan Telutih menuju Masohi, ibukota Malteng dan wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) melalui jalur tersebut putus total.
Leuwol berharap pekerjaan segera selesai
sehingga aktivitas masyarakat dan transportasi dapat normal kembali.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023