Ambon (ANTARA) - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku melakukan penanganan darurat oprit Jembatan Way Satu, di Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah yang mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat dengan intensitas tinggi.
"Penanganan darurat oprit jembatan ini dilakukan melalui normalisasi aliran sungai kembali ke jalur utama jembatan," kata PPK 2.2 Satker PJN Wilayah II BPJN Maluku Yani Latuheru, di Ambon, Selasa.
Kemudian, menurutnya lagi, dilakukan pemasangan bronjong dan geobag sepanjang 100 meter dari jembatan sebelah kiri ke arah hulu sungai agar aliran sungai tidak meluber, serta dibuat penimbunan area oprit jembatan yang putus untuk diaspal.
Menurut dia, selain oprit Jembatan Way Satu Tamilouw, masih ada beberapa titik di Pulau Seram yang mengalami kerusakan akibat hujan lebat sehingga perlu ditangani untuk memperlancar arus transportasi.
Meskipun Jembatan Wai Satu Tamilou untuk sementara tidak bisa dilalui karena kerusakan pada bagian oprit jembatan, namun masih ada jembatan lama yang dapat digunakan masyarakat untuk beraktivitas.
"Struktur jembatan yang lama masih aman untuk dilintasi kendaraan bermotor dari Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah menuju Tamilouw maupun sebaliknya menuju Masohi, Kairatu (Kabupaten Seram Bagian Barat) menuju Pulau Ambon," katanya pula.
Makanya jembatan yang lama ini untuk sementara waktu masih dapat dijadikan akses mobilitas kendaraan bermotor yang digunakan masyarakat untuk melintas.
"BPJN Maluku juga telah mengusulkan penanganan jembatan menggunakan sumber dana bencana Kementerian PUPR untuk memperbaiki oprit jembatan yang rusak," ujarnya lagi.
Diharapkan proses perbaikan oprit Jembatan Way Satu Tamilouw bisa diselesaikan dalam tahun ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPJN Maluku lakukan penanganan darurat oprit Jembatan Way Satu