Ambon (ANTARA) - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku segera membangun jembatan darurat menyusul runtuhnya Jembatan Wae Kawanua di jalan nasional penghubung antara Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dan Seram Bagian Timur (SBT).
“Jembatan darurat atau bailey segera dibangun untuk penanganan sementara,” ujar Kepala Satuan Kerja (Satker) BPJN Wilayah II Provinsi Maluku Toce Leuwol dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Maluku, Kamis.
Pasalnya Jembatan Wae Kawanua sepanjang 520 yang menghubungkan antara dua kabupaten di Maluku tersebut runtuh dan hanyut akibat banjir bandang yang terjadi pada 10 Juli 2023.
Leuwol mengatakan, pihaknya masih akan berada di kawasan tersebut untuk meninjau dan mengamati kondisi arus sungai saat hujan deras agar dapat mempercepat proses perencanaan pembangunan jembatan baru.
Baca juga: Dinas PUPR Maluku - BPJN XVI diminta perbaiki infrastruktur dasar rusak
Sementara itu Direktur Pembangunan Jembatan, Ditjen Binamarga Kementerian PUPR RI Budi Harimawan saat meninjau lokasi runtuhnya jembatan Wae Kawanua memperkirakan untuk pembangunan jembatan permanen dibutuhkan waktu sekitar empat bulan.
“Empat bulan itu kalau langsung bangun permanen, sementara ini kami bangun bailey dulu dalam jangka waktu satu bulan,” kata Harimawan.
Ia mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Maluku untuk melakukan penanganan bersama.
“Kami akan koordinasikan dengan Balai Wilayah Sungai, karena kita harus mengatur hilirnya agar aliran sungainya tidak terus membesar saat penanganan,” katanya.
Baca juga: BPJN - BWS diminta sinkronkan program pembangunan infrastruktur di Maluku
Putusnya Jembatan Wae Kawanua menjadi masalah besar bagi masyarakat yang tergantung pada akses ini, baik pelayanan transportasi maupun mobilisasi bahan pokok tidak bisa diakses sama sekali.
Atas nama pemerintah pusat, Harimawan, ia menyampaikan prihatin dengan rusaknya dua bentangan jembatan karena banjir yang terjadi beberapa hari lalu itu.
Karena dengan runtuhnya bentangan Jembatan Kawanua telah menghambat aktivitas warga di Pesisir Selatan Pulau Seram tersebut.
"Semua prihatin dengan kondisi ini dan kita bergerak cepat untuk membuat solusi dengan bangun jembatan sementara sekaligus permanen agar konektivitas tidak terganggu," katanya.
Baca juga: PU Maluku - BPJN XVI tangani kerusakan jembatan jalan trans Seram