Universitas Terbuka (UT) Ambon, Maluku menghadirkan pendidikan tinggi di KotaTual dan Kabupaten Maluku Tenggara untuk memberikan fleksibilitas pemerataan pendidikan di daerah tersebut.
"Layanan pendidikan tinggi universitas terbuka yang bersifat jarak jauh dan terbuka merupakan peluang bagi masyarakat di seluruh Indonesia bisa menikmati bangku kuliah," ujar Direktur UT Ambon Yuli Tirtariandi El Anshori dalam keterangan tertulis diterima di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan pihak Universitas Terbuka Ambon bertandang ke Maluku Tenggara untuk melakukan audiensi dengan sejumlah instansi terkait di daerah itu.
Ia mengatakan komunikasi dengan instansi terkait saat ini terus dilakukan demi pemerataan pendidikan di seluruh pelosok Maluku, di antaranya dengan Polres Maluku Tenggara, Polres Kota Tual, Badan Narkotika Nasional Kota Tual, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Tenggara, Kantor Imigrasi Tual, dan Dinas Pendidikan Kota Tual.
Dia juga menjelaskan bahwa langkah itu sebagai motivasi para pegawai yang belum memiliki kualifikasi sarjana di instansi tersebut agar meneruskan pendidikan ke Universitas Terbuka Ambon dengan pelayanan yang fleksibel.
"Khusus di Dinas Pendidikan kami juga menyampaikan informasi terkait Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Prodi PGSD dan PG PAUD bagi para guru SD, TK, dan PAUD yang saat ini kualifikasi pendidikannya masih belum linier. Pengakuan atau pembebasan mata kuliah akan dilihat dari lamanya masa mengajar guru tersebut," kata dia.
Pada kesempatan itu, juga diberitahu kepada mereka tentang pendaftaran jalur RPL yang masih dibuka hingga 21 Agustus mendatang, sedangkan jalur umum hingga 31 Agustus 2023.
Jika terjalin komunikasi yang baik, katanya, akan dilanjutkan dengan kerja sama yang fokus pada tiga aspek, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Saat ini, Universitas Terbuka Ambon telah mendapatkan akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi serta memiliki 43 program studi. Sebanyak 13 di antara 43 program studi tersebut sudah terakreditasi A.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Layanan pendidikan tinggi universitas terbuka yang bersifat jarak jauh dan terbuka merupakan peluang bagi masyarakat di seluruh Indonesia bisa menikmati bangku kuliah," ujar Direktur UT Ambon Yuli Tirtariandi El Anshori dalam keterangan tertulis diterima di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan pihak Universitas Terbuka Ambon bertandang ke Maluku Tenggara untuk melakukan audiensi dengan sejumlah instansi terkait di daerah itu.
Ia mengatakan komunikasi dengan instansi terkait saat ini terus dilakukan demi pemerataan pendidikan di seluruh pelosok Maluku, di antaranya dengan Polres Maluku Tenggara, Polres Kota Tual, Badan Narkotika Nasional Kota Tual, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Tenggara, Kantor Imigrasi Tual, dan Dinas Pendidikan Kota Tual.
Dia juga menjelaskan bahwa langkah itu sebagai motivasi para pegawai yang belum memiliki kualifikasi sarjana di instansi tersebut agar meneruskan pendidikan ke Universitas Terbuka Ambon dengan pelayanan yang fleksibel.
"Khusus di Dinas Pendidikan kami juga menyampaikan informasi terkait Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Prodi PGSD dan PG PAUD bagi para guru SD, TK, dan PAUD yang saat ini kualifikasi pendidikannya masih belum linier. Pengakuan atau pembebasan mata kuliah akan dilihat dari lamanya masa mengajar guru tersebut," kata dia.
Pada kesempatan itu, juga diberitahu kepada mereka tentang pendaftaran jalur RPL yang masih dibuka hingga 21 Agustus mendatang, sedangkan jalur umum hingga 31 Agustus 2023.
Jika terjalin komunikasi yang baik, katanya, akan dilanjutkan dengan kerja sama yang fokus pada tiga aspek, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Saat ini, Universitas Terbuka Ambon telah mendapatkan akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi serta memiliki 43 program studi. Sebanyak 13 di antara 43 program studi tersebut sudah terakreditasi A.
Editor : Daniel
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023