Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ambon berencana membangun panti rehabilitasi anak jalanan, gelandangan dan pengemis  pada akhir 2012.

"Panti rehabilitasi akan dibangun dalam waktu dekat guna menampung dan membina penyandang masalah sosial," kata Kadis Sosial setempat, Wa Ode Muna di Ambon, Maluku, Selasa.

Menurut dia, kendala yang dihadapi dalam menangani gelandangan dan pengemis serta anak-anak jalanan adalah belum tersedianya tempat rehabilitasi sosial.

"Tempat rehabilitasi menjadi kendala dalam menangani Gepeng dan anak jalanan. Kami berharap dengan dibangunnya gedung rehabilitasi dapat menampung dan membina penyandang masalah sosial," ujarnya.

Gepeng dan anak-anak jalanan selama ini ditampung di Panti Sosial Hiti-Hiti Hala-Hala Dinsos provinsi Maluku di Desa Lateri, kecamatan Baguala.

Sementara orang dengan masalah kejiwaan ditangani di Rumah Sakit (RS) Jiwa di Nania untuk diobati secara medi

"Selama ini mereka ditampung di panti untuk diberikan pembinaan, serta pendataan identitas sebelum dikembalikan ke keluarga masing-masing," katanya.

Wa Ode menegaskan, pihaknya terus berupaya menjaring gelandangan dan pengemis, anak jalanan dan telantar, serta orang dengan masalah kejiwaan yang beraktifitas di kota Ambon.

"Razia terus dilakukan bekerja sama dengan Satuan Polis Pamong Praja (Satpol PP) Ambon untuk menjaring penyandang masalah sosial yang beraktifitas di pusat perbelanjaan dan fasilitas umum," tandasnya.

Ia menambahkan, jelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-24, pihaknya telah melakukan razia terhadap sembilan gepeng dan 10 orang sakit jiwa.

Razia ini dilakukan untuk mewujudkan lima program prioritas Pemkot yakni masalah kebersihan dengan menjadikan Kota Ambon bersih pada waktu siang, terang di malam hari serta penataan parkir dan transportasi.

Selain itu, peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat melalui pembenahan aparatur birokrasi dan meningkatkan pelayanan publik yang sifatnya komunikatif dan populis.

"Razia juga melibatkan Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol), tokoh-tokoh agama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Klasis Kota, Kantor Kementerian Agama dan organisasi paguyuban Sulawesi Tenggara di Ambon," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012