Ambon (Antara Maluku) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ambon melakukan pengawasan kelangkaan minyak tanah.

"Antisipasi kelangkaan minyak tanah, kami terus memantau stok maupun harga di sejumlah agen maupun pangkalan di Kota Ambon, guna menghindari kelangkaan," kata Kadis Perindag setempat, Rudy Watilete, Kamis.

Ia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina cabang Ambon untuk penyaluran minyak tanah untuk menjaga stok di pangakalan tidak berkurang.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan Pertamina untuk melakukan operasi pasar di sejumlah agen maupun pangkalan selama satu minggu, terhitung 13 -20 Juni 2012," katanya.

Disperindag juga mengimbau para pangkalan minyak tanah untuk tidak memanfaatkan situasi kelangkaan minyak tanah untuk menjual harga diluar Harga Eceran Tertinggi (HET).  

"Jika ditemukan ada pangkalan yang menjual minyak tanah lebih dari yang ditetapkan, maka akan dilakukan penindakan berupa pengurangan stok dan diberikan pembinaan," kata Watilete.

Sales Representative Pertamina cabang Ambon Surya Suganda mengakui pihaknya setiap hari melaporkan penyaluran minyak tanah ke Disperindag Ambon.

"Setiap hari kami melaporkan penyaluran ke Disperindag kota Ambon maupun BPMD. Selain itu kami juga melakukan penambahan stok bagi setiap agen dan pangkalan," katanya.

Ia menjelaskan, selama pelaksanaan MTQ pihaknya melakukan ekstra penyaluran stok di sejumlah pangkalan dan agen di pulau Ambon.

Penyaluran dilakukan di sejumlah agen seperti  CV Nunusaku Waiheru, 2.200 Liter, Nania 1.400 liter, Passo 4.400 liter, Lateri 1400 liter, Latta, 1600 liter, Halong 4400, Galala, 600 liter, total 16.000 liter.

"Sedangkan untuk pangkalan juga disalurkan stok seperti Pangkalam ardemi abadi (Raden Panji) 18 KL, untuk disalurkan ke sejumlah agen," ujar Surya.

Surya menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir karena stok minyak tanah aman untuk enam bulan mendatang.

"Bukan hanya menyalurkan stok minyak tanah, kami juga melakukan pengawasan langsung ke lapangan. Kami harap masyarakat tidak panik akan ketersediaan stok," tandasnya.

Pewarta:

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012