Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seram Bagian Barat (SBB), Maluku membagikan bantuan berupa makanan bergizi penuh kepada balita di Desa Uraur dalam upaya menekan stunting di daerah itu.

“Saya berharap ibu-ibu yang memiliki anak Balita untuk rajin ke posyandu, guna mengontrol tumbuh kembang si buah hati," ucap Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten SBB, Norma Riana As’addudin dalam keterangan yang diterima di Ambon, Minggu.

Hal itu diutarakan Norma saat kunjungan kerja, sekaligus melakukan pencegahan stunting di Desa Uraur, Kecamatan Kairatu, SBB.

Menurut Norma, stunting bukan aib bagi keluarga, namun stunting merupakan kondisi tumbuh kembang anak pada masa 1000 hari pertama yang belum optimal, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus, agar kondisi tumbuh kembangnya mencapai kondisi optimal.

"Untuk itu saya minta ibu-ibu yang hamil muda, untuk rajin ke posyandu, karena saat ke posyandu para kader posyandu di dukung oleh Organisasi Perang Daerah (OPD) pengampuh penanganan stunting telah menyiapkan makanan sehat, berprotein bagi anak-anak dan ibu hamil,” kata dia.

Sementara itu Penjabat Bupati Kabupaten SBB, Andi Chandra As:aduddin mengatakan, guna mewujudkan Indonesia emas tahun 2045, maka balita di daerah tersebut harus disiapkan menyambut bonus demografi.

“Kalau tidak disiapkan, bisa jadi pada Indonesia emas, bukan bonus yang diperoleh Indonesia, tapi petaka demografi, yakni pemuda-pemudi yang tidak cerdas karena mereka generasi korban stunting,” katanya.

Dirinya mengungkapkan, Pemerintah Pusat (Pempus) mengapresiasi Kabupaten SBB, melalui program Keroyok Stunting sebagai upaya mengentaskan angka stunting di daerah itu.

“Kita bersyukur bahwa SBB salah satu Kabupaten di Indonesia yang kegiatan penanganan stuntingnya diapresiasi oleh pemerintah pusat dengan program Keroyok Stunting. Untuk itu, apresiasi dari pusat harus dijadikan pemacu bagi SBB untuk lebih optimal dalam penanganan stunting, tidak berhenti sampai di sini. Kita harus mewujudkan SBB Bebas Stunting Menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

As'aduddin mengapresiasi para ibu yang telah hadir ke posyandu untuk memperdulikan kesehatan dan perkembangan pertumbuhan anak-anaknya.

Saat ini berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Maluku mencapai 26,1 persen pada 2022. Angka ini menempatkan provinsi tersebut berada di peringkat ke-13 nasional.

Tercatat, Maluku memangkas angka balita stunting sebesar 2,6 poin dari tahun sebelumnya. Pada SSGI 2021, prevalensi balita stunting di provinsi ini mencapai 28,7 persen.

Prevalensi stunting di Kabupaten Seram Bagian Barat sendiri menempati urutan keempat tertinggi diantara 11 kabupaten dan kota lainnya di Maluku dengan angka 27,5 persen.

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023