Ambon (Antara Maluku) - Program layanan Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kota Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku meningkat, kata Kepala Dinas Kesehatan, Threesje Tory.
"Peningkatan ini terlihat dari 90 persen ibu melahirkan di Ambon sejak tahun 2011 menggunakan layanan tenaga media dibandingkan jasa dukun beranak," katanya di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, program Jampersal merupakan bagian pelayanan Kementerian Kesehatan bagi ibu hamil yang yang akan melakukan proses persalinan.
Jampersal bertujuan meningkatkan akses ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) secara memadai guna menekan angka kematian ibu dan anak.
"Program ini telah mampu mengatasi salah satu kesenjangan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan dengan memberikan pelayanan persalinan gratis, termasuk pelayanan rujukan ke rumah sakit jika ditemukan persalinan tidak normal," katanya.
Menurutnya, pengguna Jampersal dapat menggunakan klaim di bidan atau rumah sakit dengan menunjukkan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun surat keterangan yang ditanggung oleh pihak swasta.
"Sementara jika dalam proses melahirkan membutuhkan penanganan medis lanjutan hingga butuh rujukan ke rumah sakit. Maka klaim dilanjutkan menjadi klaim rumah sakit bukan klaim di dinas kesehatan," katanya.
Ia menjelaskan, pelayanan persalinan dan pemeriksaan kehamilan gratis di Ambon dilakukan di 30 Puskesmas yang tersebar di 50 desa dan kelurahan.
Sasaran program Jampersal merupakan kelompok warga yang sebelumnya tidak terjamin dalam program jaminan kesehatan yang ada seperti Jamkesmas, Askes, Jamsostek atau program asuransi kesehatan lainnya.
"Program Jampersal diperuntukan bagi pada ibu dan sekaligus bayinya secara gratis di seluruh fasilitas kesehatan pemerintah seperti Puskesmas, bidan desa atau klinik bersalin swasta yang bekerja sama dengan dinas kesehatan," katanya.
Treesje mengakui, program program Jampersal memang belum sepenuhnya dilakukan secara maksimal, tetapi pihaknya berupaya melalui sumber daya manusia.
"Sosialisasi terus dilakukan kepada para masyarakat dan bidan sehingga kedepan program ini semakin meningkat sehingga tingkat kematian ibu dan anak di Ambon menurun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
"Peningkatan ini terlihat dari 90 persen ibu melahirkan di Ambon sejak tahun 2011 menggunakan layanan tenaga media dibandingkan jasa dukun beranak," katanya di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, program Jampersal merupakan bagian pelayanan Kementerian Kesehatan bagi ibu hamil yang yang akan melakukan proses persalinan.
Jampersal bertujuan meningkatkan akses ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) secara memadai guna menekan angka kematian ibu dan anak.
"Program ini telah mampu mengatasi salah satu kesenjangan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan dengan memberikan pelayanan persalinan gratis, termasuk pelayanan rujukan ke rumah sakit jika ditemukan persalinan tidak normal," katanya.
Menurutnya, pengguna Jampersal dapat menggunakan klaim di bidan atau rumah sakit dengan menunjukkan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun surat keterangan yang ditanggung oleh pihak swasta.
"Sementara jika dalam proses melahirkan membutuhkan penanganan medis lanjutan hingga butuh rujukan ke rumah sakit. Maka klaim dilanjutkan menjadi klaim rumah sakit bukan klaim di dinas kesehatan," katanya.
Ia menjelaskan, pelayanan persalinan dan pemeriksaan kehamilan gratis di Ambon dilakukan di 30 Puskesmas yang tersebar di 50 desa dan kelurahan.
Sasaran program Jampersal merupakan kelompok warga yang sebelumnya tidak terjamin dalam program jaminan kesehatan yang ada seperti Jamkesmas, Askes, Jamsostek atau program asuransi kesehatan lainnya.
"Program Jampersal diperuntukan bagi pada ibu dan sekaligus bayinya secara gratis di seluruh fasilitas kesehatan pemerintah seperti Puskesmas, bidan desa atau klinik bersalin swasta yang bekerja sama dengan dinas kesehatan," katanya.
Treesje mengakui, program program Jampersal memang belum sepenuhnya dilakukan secara maksimal, tetapi pihaknya berupaya melalui sumber daya manusia.
"Sosialisasi terus dilakukan kepada para masyarakat dan bidan sehingga kedepan program ini semakin meningkat sehingga tingkat kematian ibu dan anak di Ambon menurun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012