Pejabat Bupati Maluku Tenggara Jasmono mengapresiasi Yayasan Siran Mas Evav atas inovasi dan kreasi menciptakan Sekolah Lapang Kerja Budaya (SLKB) dan meluncurkan Sistem Informasi Pangan Lokal dan Data Ohoi Langgur.
Saya berharap ini dapat memberikan inspirasi kepada berbagai pihak untuk turut berkolaborasi dan bersinergi dalam memanfaatkan dan mengimplementasikan sistem informasi tersebut,"ungkap Jasmono di Malra, Sabtu (11/11)
Ia menyampaikan hal itu pada peluncuran Sistim Informasi Pangan Lokal dan Data Ohoi Langgur yang ditandai dengan penekanan tombol sirene yang berlangsung di balai Desa/Ohoi Langgur, Kecamatan Kei Kecil, Maluku Tenggara.
Menurut Jasmono Provinsi Maluku pada umumnya dan Kabupaten Maluku Tenggara memiliki kekayaan sumber daya alam dengan keanekaragaman pangan yang diwariskan para Leluhur kepada generasi saat ini.
Kekayaan penganekaragaman sumber daya pangan lokal ini strategis dan penting, sehingga perlu dilakukan inventarisasi guna mengumpulkan berbagai jenis komoditas ke dalam Sistem Informasi Pangan Lokal.
Ini sekaligus menginput seluruh potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, yang berada di Ohoi Langgur.
Ia berharap peluncuran sistem informasi ini menjadi proyek percontohan untuk dikembangkan dan didiseminasikan pada Ohoi lainnya.
Ini sesuai imbauan Presiden Jokowi pada saat sambutan Dies Natalis Institut Pertanian Bogor (IPB) ke-59 pada t 1 September 2023 yaitu sumber pangan lokal harus dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas pangan tertentu (beras).
"Dengan menciptakan kemandirian pangan di setiap daerah sekaligus mendorong tumbuhnya perekonomian daerah denga motto makan apa yang ditanam dan tanam apa yang dimakan menjadi relevan dengan imbauan presiden, kata dia.
Pemerintah daerah, kata Jasmono harus dapat memberikan jaminan atas pangan terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah. Tujuannya agar keluarga miskin memiliki akses terhadap pangan. (DS)
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Saya berharap ini dapat memberikan inspirasi kepada berbagai pihak untuk turut berkolaborasi dan bersinergi dalam memanfaatkan dan mengimplementasikan sistem informasi tersebut,"ungkap Jasmono di Malra, Sabtu (11/11)
Ia menyampaikan hal itu pada peluncuran Sistim Informasi Pangan Lokal dan Data Ohoi Langgur yang ditandai dengan penekanan tombol sirene yang berlangsung di balai Desa/Ohoi Langgur, Kecamatan Kei Kecil, Maluku Tenggara.
Menurut Jasmono Provinsi Maluku pada umumnya dan Kabupaten Maluku Tenggara memiliki kekayaan sumber daya alam dengan keanekaragaman pangan yang diwariskan para Leluhur kepada generasi saat ini.
Kekayaan penganekaragaman sumber daya pangan lokal ini strategis dan penting, sehingga perlu dilakukan inventarisasi guna mengumpulkan berbagai jenis komoditas ke dalam Sistem Informasi Pangan Lokal.
Ini sekaligus menginput seluruh potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, yang berada di Ohoi Langgur.
Ia berharap peluncuran sistem informasi ini menjadi proyek percontohan untuk dikembangkan dan didiseminasikan pada Ohoi lainnya.
Ini sesuai imbauan Presiden Jokowi pada saat sambutan Dies Natalis Institut Pertanian Bogor (IPB) ke-59 pada t 1 September 2023 yaitu sumber pangan lokal harus dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas pangan tertentu (beras).
"Dengan menciptakan kemandirian pangan di setiap daerah sekaligus mendorong tumbuhnya perekonomian daerah denga motto makan apa yang ditanam dan tanam apa yang dimakan menjadi relevan dengan imbauan presiden, kata dia.
Pemerintah daerah, kata Jasmono harus dapat memberikan jaminan atas pangan terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah. Tujuannya agar keluarga miskin memiliki akses terhadap pangan. (DS)
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023