Ambon (Antara Maluku) - Dinas Kesehatan Provinsi Maluku menargetkan Kota Ambon bebas endemis penyakit kaki gajah atau filariasis pada 2013.

"Program pemberantasan penyakit kaki gajah secara khusus di Kota Ambon sudah berjalan sejak tiga tahun lalu dan akan berlangsung hingga target menjadikan daerah ini bebas endemis penyakit menular ini bisa terwujud tahun depan," kata Kabid Pemberantasan Penyalit Menular Dinkes Maluku dr. Rita Tahitu, di Ambon, Selasa.

Upaya pemberantasan penyakit kaki gajah di Kota Ambon sejak tahun 2008 lalu dilakukan melalui pengobatan massal setiap hari kesehatan nasional yang jatuh pada 12 November.

Penderita filariasis bukan saja mengalami pembengkakan pada bagian kaki, tapi juga bagian tubuh lain seperti penis, testis atau susu dan lengan.

Pembagian obatnya melalui puskesmas-puskesmas terdekat selama sebulan, kemudian diminum oleh setiap anak yang berusia lebih dari dua tahun secara serentak.

Rita Tahitu mengatakan, Kota Ambon sudah menjadi daerah endemis kaki gajah seteah ditemukan beberapa kasus, kemudian dilakukan pengambilan sampel dalam radius 500 meter dari rumah penderita.

Kaki gajah ini merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filariasis dan ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk, dimana jenis nyamuk apa saja menggigit penderita kaki gajah kemudian menularkannya kepada oprang lain.

"Tidak ada kata terlambat bagi siapa saja warga yang menderita penyakit ini untuk mengikuti proses pengobatan selama lima tahun berturut-turut, dengan catatan setiap setahun sekali meminum obatnya," kata Rita Tahitu.

Terkait dengan kasus filariasis di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Maluku, Dinkes provinsi telah melalukan survei.

Biasanya kalau satu orang menjadi penderta kaki gajah, maka petugas kesehatan akan melakukan survei yang mencapai radius 500 meter dari rumah penderita sesuai daya jangkau terbang nyamuk.

Kegiatan survei biasanya dilakukan pada malam hari lewat pemeriksaan darah yang diambil dari bagian jari, dan kalau ditemukan lebih dari satu persen saja warga sekitar positif tertular penyakit tersebut, maka satu kabupaten atau kota sudah dinyatakan daerah endemis.

"Dinkes Maluku sudah melakukan pendekatan dengan Pemkab MBD untuk melakukan program pengobatan massal yang dijadwalkan mulai berlangsung tahun 2013," katanya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012