Ambon (Antara Maluku) - Prosesi jalan salib oikumene yang diikuti ribuan umat Kristiani di Ambon, Sabtu, merupakan simbol pemersatu umat, kata Uskup Diosis Amboina, Mgr Petrus Canitius Mandagi.

"Prosesi jalan salib menjadi simbol pemersatu umat sekaligus mendorong umat menjadi teladan dan melayani sesama di tengah keprihatinan bangsa yang terus dilanda peristiwa kekerasan, katanya.

Menurut dia, prosesi ini bukan sekadar ritual tahunan untuk mengingat kesengsaraan dan penyaliban Yesus Kristus ribuan tahun lalu, tetapi harus menjadi titik awal pertobatan umat.

"Jalan salib harus menjadi momentum mempererat hubungan persaudaraan antarumat beragama untuk menghindari berbagai bentuk kekerasan, sebagai bentuk makna keagungan budi dan sifat Yesus Kristus yang rela disiksa dan disalib hingga wafat untuk menebus dosa manusia," ujarnya.

Uskup mengatakan, umat dituntut rela berkorban untuk menolong sesama serta membangun persaudaraan yang hakiki tanpa pamrih.

Umat pun dituntut bahu-membahu dalam upaya mendukung berbagai program pembangunan yang dilakukan pemerintah di berbagai bidang, yang berujung pada peningkatan kesejahteraan.

"Selanjutnya umat juga harus siap menderita dalam memperjuangkan dan membela kebenaran serta keadilan," katanya.

Prosesi jalan salib yang melukiskan kesengsaraan Yesus Kristus dimulai dari Gereja Katedral Amboina pukul 10.30 WIT, mengitari sejumlah ruas jalan utama di Kota Ambon dan berakhir di Lapangan Merdeka menjadi Bukit Golgota tempat Yesus disalib.

Ribuan warga Ambon mengikuti prosesi jalan salib yakni arak-arakan Yesus yang memanggul kayu Salib, sebagian lagi menunggu di jalan-jalan yang akan dilalui oleh prosesi jalan salib tersebut.

Suasana haru tampak menghiasi ritual tersebut dan sebagian besar warga terlihat meneteskan air mata, saat menyaksikan tokoh yang berperan sebagai Yesus Kristus yang sedang memikul kayu salib, dicambuk oleh tentara romawi hingga terjatuh berulang kali.

Banyak pula warga yang berteriak histeris dan meminta para tentara untuk tidak lagi menyiksa tokoh Yesus, setelah beberapa kali terjatuh dan terlihat menderita.

Prosesi berakhir di lapangan merdeka yang menjadi Bukit Golgota tempat Yesus disalib bersama dua orang penyamun.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013