Ternate (Antara Maluku) - Kalangan anggota DPR menilai keterlibatan perempuan di Maluku Utara dalam bidang politik masih minim dan itu tercermin dari sedikitnya jumlah perempuan di daerah ini yang ingin menjadi anggota DPRD.
"Dari 45 anggota DPRD Maluku Utara, jumlah perempuan hanya tiga orang, padahal undang-undang memberi kuota 30 persen bagi perempuan di legislatif," kata anggota DPR-RI asal Maluku Utara Nita Budi Susanti di Ternate, Rabu.
Menurut dia, kurangnya perempuan di daerah itu yang terlibat di politik, karena mereka lebih tertarik pada bidang lain, seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan wiraswasta atau berdagang.
Kualitas dan kemampuan perempuan di Maluku Utara sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kaum pria, namun mereka umumnya belum menjadikan bidang politik sebagai pilihan untuk berkarir.
"Oleh karena itu, saya mengajak para perempuan di Maluku Utara untuk menjadikan peringatan Hari Kartini pada 21 April 2013 harus menjadi momentum meningkatkan keterlibatan dalam bidang politik," katanya.
Menurutnya, perempuan Kartini muda harus menunjukkan kualitas sebagai bentuk menunjukkan eksistensinya di publik sebagai suatu kemajuan dan keterwakilan perempuan di berbagai bidang mulai maju.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013