Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melaksanakan simulasi penanggulangan keadaan darurat (PKD) di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PT Mega Gas Maluku dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Wayame.
Sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan kerja sekaligus kewaspadaan menghadapi risiko, Pertamina Patra Niaga Regional Papua mengadakan simulasi Organisasi Keadaan Darurat (OKD) Level 0, kata Analis Marketing Channel and HSE Project Pertamina Patra Niaga Sigit Irfan Hilmy, di Ambon, Rabu.
Simulasi dengan skenario kesiapsiagaan pekerja SPBE saat kegiatan bongkar muat elpiji dari truk ke tangki timbun.
Saat proses bongkar muat terjadi kebocoran tabung elpiji, dan hasil pengawasan di lapangan ternyata sopir truk pembawa elpiji membawa HP.
Sumber api berasal dari ponsel pemilik mobil truk, sehingga tabung gas yang bocor bertemu sumber api dan mengakibatkan kebakaran.
Petugas SPBE dengan sigap membunyikan alarm sebagai tanda darurat dan peringatan petugas di kawasan SPBE, kemudian mengambil alat pemadam api ringan (APAR) untuk memadamkan api.
Kebakaran mengakibatkan seorang petugas terkena semburan api dan pingsan, selanjutnya dilakukan penyelamatan korban dan pemadaman api oleh petugas pemadam kebakaran.
Sedangkan simulasi keadaan darurat di SPBU Wayame Ambon, skenario kebakaran motor konsumen saat pengisian bahan bakar.
Saat konsumen pengguna roda dua melakukan pengisian BBM, muncul percikan api dari bawah motor sehingga dilakukan pemadam api ringan menggunakan APAR.
Skenario simulasi berdasarkan kejadian yang terjadi di Manokwari pada Oktober 2023.
Sigit menyatakan, simulasi rutin dilakukan minimal satu tahun sekali didampingi tim Health, Safety, Security, and Environment (HSSE).
"Kegiatan ini juga wajib rutin dilakukan oleh pihak SPBE dan SPBU setiap enam bulan sekali, dimaksudkan untuk mengingat kembali teknik dan teori yang sudah diajarkan oleh fungsi HSSE, dalam menghadapi kondisi darurat, utamanya kondisi darurat bahaya kebakaran," katanya pula.
Pertamina terus mengedukasi dan mengasah kesigapan seluruh personel, agar dapat melakukan penanggulangan secara cepat dan tepat terhadap kondisi darurat itu, sehingga dapat meminimalisasi keadaan dan korban.
Simulasi tersebut melibatkan pihak internal maupun eksternal, di antaranya personel SPBE, SPBU dan fungsi HSSE Pertamina.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pertamina Patra Niaga simulasi keadaan darurat di SPBE dan SPBU Ambon
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan kerja sekaligus kewaspadaan menghadapi risiko, Pertamina Patra Niaga Regional Papua mengadakan simulasi Organisasi Keadaan Darurat (OKD) Level 0, kata Analis Marketing Channel and HSE Project Pertamina Patra Niaga Sigit Irfan Hilmy, di Ambon, Rabu.
Simulasi dengan skenario kesiapsiagaan pekerja SPBE saat kegiatan bongkar muat elpiji dari truk ke tangki timbun.
Saat proses bongkar muat terjadi kebocoran tabung elpiji, dan hasil pengawasan di lapangan ternyata sopir truk pembawa elpiji membawa HP.
Sumber api berasal dari ponsel pemilik mobil truk, sehingga tabung gas yang bocor bertemu sumber api dan mengakibatkan kebakaran.
Petugas SPBE dengan sigap membunyikan alarm sebagai tanda darurat dan peringatan petugas di kawasan SPBE, kemudian mengambil alat pemadam api ringan (APAR) untuk memadamkan api.
Kebakaran mengakibatkan seorang petugas terkena semburan api dan pingsan, selanjutnya dilakukan penyelamatan korban dan pemadaman api oleh petugas pemadam kebakaran.
Sedangkan simulasi keadaan darurat di SPBU Wayame Ambon, skenario kebakaran motor konsumen saat pengisian bahan bakar.
Saat konsumen pengguna roda dua melakukan pengisian BBM, muncul percikan api dari bawah motor sehingga dilakukan pemadam api ringan menggunakan APAR.
Skenario simulasi berdasarkan kejadian yang terjadi di Manokwari pada Oktober 2023.
Sigit menyatakan, simulasi rutin dilakukan minimal satu tahun sekali didampingi tim Health, Safety, Security, and Environment (HSSE).
"Kegiatan ini juga wajib rutin dilakukan oleh pihak SPBE dan SPBU setiap enam bulan sekali, dimaksudkan untuk mengingat kembali teknik dan teori yang sudah diajarkan oleh fungsi HSSE, dalam menghadapi kondisi darurat, utamanya kondisi darurat bahaya kebakaran," katanya pula.
Pertamina terus mengedukasi dan mengasah kesigapan seluruh personel, agar dapat melakukan penanggulangan secara cepat dan tepat terhadap kondisi darurat itu, sehingga dapat meminimalisasi keadaan dan korban.
Simulasi tersebut melibatkan pihak internal maupun eksternal, di antaranya personel SPBE, SPBU dan fungsi HSSE Pertamina.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pertamina Patra Niaga simulasi keadaan darurat di SPBE dan SPBU Ambon
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024