Tim SAR gabungan kembali dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap Yakonias Eideul (79), seorang nelayan asal Desa Tala, Kecamatan Amalatu di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku yang dilaporkan hilang karena terjatuh dari perahunya.
"Korban dilaporkan hilang saat melaut sendirian pada Senin dinihari sekitar pukul 04:00 WIT di sekitar perairan Desa Tala," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Maluku, Muhammad Arif Anwar di Ambon, Senin.
Pusat Komando Basarnas Ambon awalnya menerima informasi dari Camat Amalatu sekitar pukul 11:50 WIT.
Laporan Camat menyebutkan bahwa warga desa yang sedang melaut menemukan perahu korban sekitar pukul 06:00 WIT tetapi nelayan berusia 79 tahun itu tidak ditemukan.
Menurut dia, berdasarkan laporan tersebut tim SAR gabungan langsung dikerahkan melakukan operasi SAR guna mencari korban.
Baca juga: Tim SAR Malut evakuasi korban hilang terjatuh dari speedboat
Menindaklanjuti laporan tersebut, satu tim Rescuer Basarnas Ambon dilengkapi peralatan SAR Air dikerahkan menuju lokasi kejadian guna melaksanakan Operasi SAR pada pukul 12:13 WIT.
Tim SAR yang bergerak melalui jalur darat menuju Pantai Negeri Liang, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah langsung menuju lokasi pencarian pada koordinat diduga 3° 20' 42.67" S - 128° 42' 0.78" E, dengan jarak kurang lebih 124 KM, dan Heading 59° arah Timur Laut dari Kantor Basarnas Ambon.
"Namun dalam operasi SAR hari pertama belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban sehingga akan dilanjutkan besok hari," ucapnya.
Sejak akhir Januari hingga pekan kedua Februari 2024, sudah terjadi peristiwa kecelakaan di laut yang menimpa tiga orang nelayan di Kabupaten SBB, Kabupaten Seram Bagian Timur, dan seorang anggota TNI-AD di Kota Ambon.
Dua nelayan tidak ditemukan setelah dilakukan operasi SAR selama tujuh hari, dan satu anggota TNI-AD di Kota Ambon ditemukan meninggal dunia, sementara satu nelayan di Kabupaten SBB saat ini masih dalam pencarian.
Baca juga: Tim SAR gabungan hentikan operasi pencarian nelayan asal Seram Bagian Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Korban dilaporkan hilang saat melaut sendirian pada Senin dinihari sekitar pukul 04:00 WIT di sekitar perairan Desa Tala," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Maluku, Muhammad Arif Anwar di Ambon, Senin.
Pusat Komando Basarnas Ambon awalnya menerima informasi dari Camat Amalatu sekitar pukul 11:50 WIT.
Laporan Camat menyebutkan bahwa warga desa yang sedang melaut menemukan perahu korban sekitar pukul 06:00 WIT tetapi nelayan berusia 79 tahun itu tidak ditemukan.
Menurut dia, berdasarkan laporan tersebut tim SAR gabungan langsung dikerahkan melakukan operasi SAR guna mencari korban.
Baca juga: Tim SAR Malut evakuasi korban hilang terjatuh dari speedboat
Menindaklanjuti laporan tersebut, satu tim Rescuer Basarnas Ambon dilengkapi peralatan SAR Air dikerahkan menuju lokasi kejadian guna melaksanakan Operasi SAR pada pukul 12:13 WIT.
Tim SAR yang bergerak melalui jalur darat menuju Pantai Negeri Liang, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah langsung menuju lokasi pencarian pada koordinat diduga 3° 20' 42.67" S - 128° 42' 0.78" E, dengan jarak kurang lebih 124 KM, dan Heading 59° arah Timur Laut dari Kantor Basarnas Ambon.
"Namun dalam operasi SAR hari pertama belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban sehingga akan dilanjutkan besok hari," ucapnya.
Sejak akhir Januari hingga pekan kedua Februari 2024, sudah terjadi peristiwa kecelakaan di laut yang menimpa tiga orang nelayan di Kabupaten SBB, Kabupaten Seram Bagian Timur, dan seorang anggota TNI-AD di Kota Ambon.
Dua nelayan tidak ditemukan setelah dilakukan operasi SAR selama tujuh hari, dan satu anggota TNI-AD di Kota Ambon ditemukan meninggal dunia, sementara satu nelayan di Kabupaten SBB saat ini masih dalam pencarian.
Baca juga: Tim SAR gabungan hentikan operasi pencarian nelayan asal Seram Bagian Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024