Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memanfaatkan komoditas kenari terdapat di Pulau Makian Halmahera Selatan, Maluku Utara (Malut) untuk dijadikan sebagai kuliner dan oleh-oleh khas Malut.

"Tentunya, UMKM tidak akan sia-siakan kesempatan ini untuk mengelola salah satu potensi kenari ini untuk diolah dengan berbagai produk inovatif yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi," kata Owner Ifamoy, Irmawati A Husen di Ternate, Minggu.

Menurut Irmawati, beberapa produk unggulan yang dimiliki oleh salah satu UMKM Maluku utara yaitu ifamoy seperti maknan ringan kenari dengan beragam varian seperti kenari himalayah, kenari lada hitam, kenari gulmer, original dan masih banyak lagi varian snack, ada juga minyak kenari, selai kenari, kopi kenari dll.

"Ini tentunya sangat berpengaruh kepada petani kenari, dengan meningkatnya produksi para UMKM Maluku utara yang mengelola komoditi kenari tentunya sangat berimbas dengan harga kacang kenari yang sekarang harganya tentu jauh lebih dibandingkan dengan sebelum para UMKM mengelola komoditi ini. Harga sebelumnya sekitar Rp30 ribu per kg dan Rp50 ribu jika ada momen Lebaran atau Natal, dan sekarang harganya mencapai Rp100.000 ke atas di setiap waktu," ujarnya.

Itu artinya para UMKM memiliki andil dalam menaikkan harga kacang kenari di pasaran, sebab, kacang kenari memiliki tekstur yang keras, dan dilapisi tiga bagian kulit sebelum menemukan si putih yang banyak manfaat.

Dia menyebut, buah kenari / kacang kenari banyak terdapat di Maluku Utara tepatnya disalah satu pulau di bagian Selatan Halmahera yakni Pulau Makian, pulau ini juga sering di sebut dengan pulau kenari.

Bahkan, manfaat kacang kenari diantaranya mengurangi peradangan dalam tubuh memicu stres oksidatif yang pada akhirnya menyebabkan gangguan atau kerusakan pada sel dan jaringan. Peradangan yang kemudian menjadi penyebab berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, Alzheimer, hingga bahkan kanker.

Selain itu, dapat mengendalikan gula darah dan bagi Anda yang memiliki diabetes tipe 2, kacang kenari adalah alternatif camilan yang sehat dikonsumsi setiap hari. Hal ini berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Endocrinology and Metabolism.

Irmawati menambahkan, fungsi dari kacang kenari juga menurunkan tekanan darah baik untuk kesehatan otak.

Bahkan, zaman dahulu kacang kenari ini sangatlah murah walaupun banyak manfaat karena kacang kenari ini sangat populer ketika ada momen Lebaran atau Natal, karena kacang ini sangat dibutuhkan untuk membuat berbagai macam kue kering dan juga kue basah, namun setelah itu kenari tidak ada harganya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maluku Utara, Wa Zaharia mengatakan pelaku UMKM di daerah itu mulai bergairah dalam pengembangan usaha yang digeluti untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Pertumbuhan UMKM di Malut alami peningkatan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Malut," katanya.

Menurut dia, UMKM di Malut saat ini tersebar di 10 kabupaten/kota dan Kota Ternate memiliki 69 ribu pelaku usaha dari berbagai bidang usaha, disusul Halmahera Selatan 49 ribu dan paling terbawah di Kabupaten Pulau Taliabu mencapai 3 ribu lebih dari total 217.220 pelaku usaha.

Ia mengatakan, tentunya pelaku usaha dituntut untuk memanfaatkan pola pemasaran menggunakan media digital, sehingga produknya bisa dipromosikan ke publik.

"Pemprov Malut melalui Dinas Koperasi dan UMKM terus berupaya untuk membina para pelaku usaha untuk mendapatkan berbagai ilmu pemasaran maupun produk yang akan dijual ke pasar secara kompetitif," katanya.

Sementara itu di tempat terpisah, Pemerintah Kota Ternate, melalui Dinas Koperasi dan UKM Kota Ternate, pada tahun lalu mengalokasikan Rp2,7 miliar untuk membantu usaha mikro agar dapat ikut berperan dalam bidang usaha, terutama bagi pengendara ojek dan pengelola warung mama.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024