Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polres Kabupaten Kepulaun Tanimbar (KKT) membantu Badan SAR Nasional (Basarnas) melakukan pencarian terhadap tujuh warga Desa Wowando, KKT yang hilang di laut.
“Tim SAR gabungan Sat Polairud Polres KKT bersama Basarnas sampai dengan saat ini masih melakukan pencarian terhadap tujuh orang yang hilang kontak di Perairan Pulau Dua, Kecamatan Wertamrian,” kata Kasat Polairud Ipda A. Mikini, melalui siaran pers yang diterima di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, upaya pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan ini telah memasuki hari ke tujuh yang terhitung sejak 14 Maret hingga 20 Maret 2024.
“Tujuh orang penumpang yang hilang kontak itu menaiki ketinting, mereka yakni tiga orang dewasa dan empat orang masih anak-anak. Namun satu orang korban dewasa telah dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Kasat Polairud.
Adapun identitas para korban yang hilang kontak yaitu korban dewasa diantaranya Yohanes Salwey (26), Jeremias Takndare (40), yang meninggal dunia, Yufita Takndare (22). Sedangkan korban anak-anak diantaranya Alowisya Matruty (14), Norberta Sakliresi (14), Defota Salken (14) dan Kristina Saklires (14).
Kejadian tersebut berawal pada Rabu 13 Maret 2024, sekitar Pukul 15.00 WIT, Jeremias Takndare bersama lima orang korban pergi ke Pantai Tumbur, Kecamatan Wertamrian untuk melakukan piknik dengan menggunakan perahu ketinting.
Sesampainya di Desa Tumbur, para korban mengajak beberapa warga Tumbur untuk bersama-sama ikut ke lokasi Pantai Cinta Kasih di Desa Tumbur dalam rangka untuk merayakan hari ulang tahun Yohanes Salwey.
Pada hari yang sama, sekitar pukul 21.30 WIT selanjutnya para korban pamit kepada warga Tumbur untuk kembali ke Desa Wowonda dengan menggunakan ketinting, namun saat itu seorang saksi Modestus Takndare (ayah dari salah satu korban) sempat meminta melalui telepon seluler agar para korban jangan dulu kembali ke desa, karena sudah malam hari dan cuaca laut tidak bersahabat.
Mengetahui hal tersebut, salah satu korban Jermias Takndare mengatakan harus tetap pulang karena ada beberapa anak yang harus mengikuti ujian Sekolah pada besok harinya.
Setelah itu para korban pun langsung berangkat meninggalkan Pantai Desa Tumbur dan menuju ke Desa Wowonda dengan menggunakan ketinting.
Berdasarkan informasi yang diterima pada Kamis, 14 Maret 2024 sekitar pukul 09.59 Wit, Jeremias Takndare mengirim pesan suara melalui WhatsApp Ke salah satu warga Desa Wowonda agar tolong sampaikan kepada orang tuanya datang menjemput, karena perahu mereka sudah hanyut sampai di depan Pulau Dua antara Desa Lorulun dan Desa Atubul, Kecamatan Wertamrian.
Baca juga: KN Abimanyu dikerahkan untuk cari warga SBB hilang di laut
Sehingga pada pukul 14.00 WIT, Pemerintah Desa Wowonda bersama masyarakat langsung melakukan pencarian dengan menggunakan empat perahu cepat dan melibatkan warga Desa Tumbur menggunakan dua ketinting dengan tujuan sekitar perairan Pulau Dua, Desa Lorulun, namun hingga pukul 18.30 WIT tidak membuahkan hasil.
Berdasarkan hasil konfirmasi dengan korban Yohanis Salwey bahwa perahu tersebut mengalami kerusakan pada mesin yang patah, sehingga terbawa arus dan angin dari pantai Tumbur hingga perairan Pulau Dua.
Pencarian kembali dilakukan warga pada Jumat 15 Maret 2024 sekitar pukul 03.00 WIT, namun perahu yang digunakan tidak dapat mencapai lokasi karena cuaca laut buruk.
Pada saat itu korban Yofita Takndare sempat berkomunikasi melalui WhatsApp dengan keluarga dan menyampaikan bahwa Jeremias Takndare telah meninggal dunia di atas perahu. Namun setelah, itu komunikasi dengan para korban di atas perahu pun hilang dan tak ada lagi komunikasi lebih lanjut.
Pencarian pada perairan Laut Pulau Dua hingga Perairan Pulau Yamdena sebelah Utara tersebut menggunakan Armada KP. 2009 milik Sat Polairud Polres Kepulauan Tanimbar.
“Tim SAR gabungan, hingga saat ini masih belum menemukan para korban,” ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polairud Polres Tanimbar bantu cari warga hilang di laut
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024