Kapolda Maluku Utara (Malut) Irjen Pol Midi Siswoko meminta seluruh personel di jajarannya untuk memahami karakteristik bencana serta mewaspadai potensi terjadinya rawan banjir, longsor, dan berbagai situasi selama Operasi Ketupat Kie Raha 2024.

"Dalam menghadapi situasi yang dinamis, penting untuk memahami karakteristik wilayah seperti titik rawan banjir, longsor, dan gangguan kamtibmas. Skenario-skenario menghadapi potensi gangguan dan situasi kontijensi juga perlu dipersiapkan secara matang," kata Kapolda Malut Irjen Pol Midi Siswoko usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Kie Raha-2024 di depan kantor wali kota Ternate di Ternate, Rabu.

Kegiatan tersebut dihadiri unsur berbagai pihak, termasuk Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Maluku Utara, Kabinda Maluku Utara, Danrem 152 Baabulah, Kajati Maluku Utara, Wakapolda Maluku Utara, serta Pejabat Utama Polda Maluku Utara, dan tamu undangan lainnya.

Pada apel tersebut, Midi Siswoko membacakan amanat dari Kapolri yang menekankan pentingnya pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2024.

Operasi ini merupakan komitmen sinergisitas TNI-Polri dengan pemangku kepentingan terkait untuk mengamankan arus mudik dan perayaan Idul Fitri 1445 H.

"Berdasarkan survei Indikator, kepuasan masyarakat atas penyelenggaraan dan penanganan arus mudik tahun 2023 mencapai 89,5%, meningkat 15,7% dari tahun 2022. Presiden Joko Widodo juga menyoroti peningkatan signifikan jumlah pemudik tahun ini, yang diperkirakan mencapai 190 juta orang, meningkat 56% dari tahun sebelumnya," katanya.

Guna menjawab tantangan tersebut, TNI-Polri bersama stakeholder terkait melaksanakan Operasi Terpusat dengan nama sandi “Ketupat 2024”, melibatkan 155.165 personel selama 13 hari. Operasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan di jalur-jalur rawan, seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, dan bencana alam.

Sebanyak 5.784 pos telah disiapkan dalam operasi tersebut, termasuk pos pengamanan, pelayanan, dan terpadu.

Selain itu, Surat Keputusan Bersama tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran 1445 Hijriah/2024 Masehi juga dikeluarkan untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas.

Pengamanan tidak hanya berfokus pada lalu lintas, namun juga memperhatikan gangguan kamtibmas, stabilitas harga, dan ketersediaan bahan pokok serta BBM. Sinergi antara Satgas Pusat, Satgas Daerah, dan pemangku kepentingan terkait menjadi kunci utama dalam memastikan keberhasilan pengamanan.

Selain itu, pengamanan juga diperluas ke penyeberangan laut dengan menerapkan sistem delaying untuk menghindari antrean panjang. Pemerintah juga mendorong pembelian tiket secara online untuk mengurangi kerumunan di pelabuhan penyeberangan.

Upaya-upaya tersebut diimbangi dengan strategi komunikasi publik yang baik untuk memastikan masyarakat dapat merencanakan perjalanannya dengan nyaman. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dalam menjaga keamanan dan keselamatan selama masa mudik dan perayaan Idul Fitri.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024