Ambon (Antara Maluku) - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan hingga saat ini dua warga setempat hilang akibat bencana alam berupa banjir dan tanah longsor pada 30 Juli 2013.

"Dua warga Ambon masih dinyatakan hilang pascabencana alam dan saat ini masih dilakukan pencarian oleh aparat TNI, Polri, maupun warga," katanya di Ambon, Minggu

Ia mengatakan dua warga yang belum ditemukan adalah Jopi Marantika dan Vendy Ratuhanrasa. Mereka warga Kelurahan Batu Gajah dan Kelurahan Batu Meja, Kecamatan Sirimau.

"Dua warga tersebut merupakan korban longsor dan banjir yang dilaporkan keluarga belum ditemukan hingga saat ini. Kami berupaya agar agar segera ditemukan," katanya.

Richard mengatakan pasctemuan seorang perempuan korban longsor di Kelurahan Batu Meja, yang ditemukan warga Tanah Tinggi pada Rabu (14/8), pihaknya terus melakukan pencarian dua korban yang hilang.

"Warga Tanah Tinggi dan kawasan lain secara gotong-royong juga terus melakukan pencarian korban yang masih belum ditemukan dengan melakukan pembersihan dan pengangkutan material yang terbawa arus air," katanya.

Ia menjelaskan longsor di Batu Meja mengakibatkan dua orang lainnya ditemukan meninggal, sedangkan di Kelurahan Batu Gajah, Kecamatan Sirimau empat orang.

Jumlah korban meninggal akibat longsor maupun banjir saat turun hujan dengan intensitas tinggi di Kota Ambon sejak 29 Juli 2013, sebanyak sembilan orang, sedangkan 24 orang luka berat dan ringan.

Hingga saat ini, jumlah kerusakan masih didata dengan pengungsi sebanyak 2.722 kepala keluarga(KK) atau 11.171 jiwa. Mereka mengungsi di sejumlah lokasi di lima kecamatan di Kota Ambon.

"Sampai saat ini jumlah pengungsi relatif berkurang karena sebagian warga telah kembali ke rumah setelah melakukan pembersihan, tetapi masih ada warga yang mengungsi di rumah keluarga akibat tempat tinggal yang mengalami kerusakan berat," ujarnya.

Pihaknya sementara ini juga melakukan verifikasi kerusakan akibat bencana alam, seperti rumah warga dan infrastruktur jalan, jembatan, serta talud.

"Saat ini kami sementara mendata rumah yang rusak akibat bencana, diharapkan dalam waktu dekat dapat terealisasi sehingga warga tidak lagi menempati lokasi pengungsian," katanya.

Dia mengatakan kerugian akibat bencana belum dihitung mengingat seluruh lokasi di Ambon terkena musibah itu, sehingga harus didata dengan baik.

"Diharapkan dalam waktu dekat kerugian akibat bencana alam dapat terdata sehingga masalah pengungsi dan perbaikan rumah dan infrastruktur dapat diperbaiki," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013