Ambon (Antara Maluku) - Bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Kota Ambon dialihkan kepada pengungsi bencana alam banjir dan longsor 30 Juli 2013," kata Kadis Perikanan dan Kelautan (DKP) Ambon, Nanda Louhenapessy.

"Kondisi bencana alam yang terjadi di Ambon membuat kami mengalihkan bantuan CBP kepada nelayan dan petani kepada para pengungsi melalui Dinas Sosial," katanya di Ambon, Rabu.

Menurut dia, bantuan CBP untuk Ambon sebesar 100 ton untuk Ambon merupakan bantuan rutin yang diberikan pemerintah pusat setiap tahun secara gratis kepada nelayan, dalam kaitan masa sulit paceklik ketika terjadi cuaca buruk.

Upaya ini juga sekaligus mendukung penciptaan ketahanan pangan bagi masyarakat nelayan, dan antisipasi kondisi kerawanan pangan pada daerah-daerah tertentu.

"CBP memang diperuntukan untuk nelayan atau petani tidak bisa melaut atau gagal panen, tetapi karena kondisi Ambon yang mengalami bencana dalam bentuan bantuan tanggap darurat," katanya.

Nanda mengatakan, telah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial dan Bulog Divre Maluku untuk mendistribusikan kepada pengungsi.

"Selanjutnya pertanggungjawaban bantuan akan dikordinasi juga dengan dinas Sosial yang bertugas menyalurkan bantuan tersebut," ujarnya.

Sementara itu Kadis Sosial Ambon, Wa Ode Muna mengatakan, bantuan CBP telah disalurkan kepada 7.200 KK pengungsi di lima kecamatan di kota Ambon.

"Bantuan yang disalurkan sampai saat ini mencapai 80 ton dari total 100 ton. Sisa bantuan akan disalurkan ke kawasan Batu Merah untuk empat RT sedangkan kecamatan lain telah tersalurkan," ujarnya.

Selain bantuan CBP, pihaknya juga menyalurkan bantuan berupa mie instan, minyak goreng, ikan kaleng, selimut dan kompor.

"Sebelumnya kami juga telah menyalurkan makanan siap saji sebagi bentuk bantuan tanggap darurat bencana," tandas Muna.

Ia menambahkan, pihaknya telah menyalurkan bantuan bufferstock dari bantuan Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB).

"Bantuan BNPB disalurkan untuk membantu warga yang mengungsi di sejumlah lokasi dan mendirikan dapur umum," ujarnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013