Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Maluku, bersama Tim Penggerak (TP) PKK menggelar pelatihan pembuatan tenun dan batik bagi 30 perajin.
Kepala Disperindag Kota Ambon Josias Loppies di Ambon, Maluku, Senin, mengatakan kegiatan, yang diselenggarakan pada 20-22 Mei 2024 tersebut mendatangkan instruktur dari Yogyakarta, DIY.
Ia mengatakan salah satu keragaman budaya di Indonesia, termasuk di Kota Ambon adalah seni kriya atau kerajinan tangan berupa tenun dan batik, yang merupakan warisan nenek moyang.
"Saat ini, kami bersama dengan TP PKK Ambon ingin mengembangkan tenun ambon dan batik ambon yang nantinya akan menjadi kontribusi bagi perekonomian di Indonesia," katanya.
Untuk itu, pelatihan tenun dan batik diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan industri dan ekonomi kreatif.
"Para perajin yang mengikuti pelatihan di hari ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi agar lebih berdaya saing di tingkat lokal maupun di luar daerah," katanya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Ambon Lisa Wattimena berharap melalui pelatihan itu, para perajin dapat lebih berinovasi dalam membuat tenun dan batik dengan motif ambon.
"Tunjukkan kepada banyak orang bahwa kita orang Ambon juga memiliki tenun dan batik yang menjadi identitas orang Ambon dan dapat bersaing dengan tenun dan batik lainnya di Indonesia," katanya.
Diakuinya, para perajin di Kota Ambon memiliki potensi menenun dan membatik, tetapi harus bisa lebih konsisten dan komitmen dengan apa yang dikerjakan, sehingga akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi keluarga, kelompok, masyarakat, bahkan negara.
"Dengan apa yang kita lakukan hari ini dan dengan sungguh-sungguh, maka akan menciptakan kemandirian dan kedaulatan ekonomi di Kota Ambon, Maluku, dan Indonesia," ujar Lisa.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Kepala Disperindag Kota Ambon Josias Loppies di Ambon, Maluku, Senin, mengatakan kegiatan, yang diselenggarakan pada 20-22 Mei 2024 tersebut mendatangkan instruktur dari Yogyakarta, DIY.
Ia mengatakan salah satu keragaman budaya di Indonesia, termasuk di Kota Ambon adalah seni kriya atau kerajinan tangan berupa tenun dan batik, yang merupakan warisan nenek moyang.
"Saat ini, kami bersama dengan TP PKK Ambon ingin mengembangkan tenun ambon dan batik ambon yang nantinya akan menjadi kontribusi bagi perekonomian di Indonesia," katanya.
Untuk itu, pelatihan tenun dan batik diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan industri dan ekonomi kreatif.
"Para perajin yang mengikuti pelatihan di hari ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi agar lebih berdaya saing di tingkat lokal maupun di luar daerah," katanya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Ambon Lisa Wattimena berharap melalui pelatihan itu, para perajin dapat lebih berinovasi dalam membuat tenun dan batik dengan motif ambon.
"Tunjukkan kepada banyak orang bahwa kita orang Ambon juga memiliki tenun dan batik yang menjadi identitas orang Ambon dan dapat bersaing dengan tenun dan batik lainnya di Indonesia," katanya.
Diakuinya, para perajin di Kota Ambon memiliki potensi menenun dan membatik, tetapi harus bisa lebih konsisten dan komitmen dengan apa yang dikerjakan, sehingga akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi keluarga, kelompok, masyarakat, bahkan negara.
"Dengan apa yang kita lakukan hari ini dan dengan sungguh-sungguh, maka akan menciptakan kemandirian dan kedaulatan ekonomi di Kota Ambon, Maluku, dan Indonesia," ujar Lisa.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024