Ternate (Antara Maluku) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Maluku Utara (Malut) segera menertibkan spanduk dipasang oleh tim sukses calon calon gubernur/wakil gubernur Malut peserta pilkada putaran kedua yang bernada provokatif.
Ketua Bawaslu Malut, Sultan Alwan di Ternate, Senin mengatakan pihaknya melihat banyak spanduk bernada provokatif yang dipasang tim sukses pasangan cagub/cawagub di berbagai lokasi di Malut, oleh karenanya akan segera ditertibkan.
Masalahnya, spanduk seperti itu selain melanggar ketentuan juga berpotensi menimbulkan konflik antara pendukung pasangan cagub/cawagub Malut yang akan tampil pada pilkada putaran kedua.
Ia mengatakan, Bawaslu Malut telah mengundang tim sukses kedua pasangan cagub/cawagub yang bertarung pada pilkada Malut untuk mematuhi semua aturan, salah satunya tidak memasang berbagai spanduk atau baliho yang bernada provokatif.
Oleh karena itu, sejumlah alat peraga kampanye seperti baliho, spanduk dan stiker masih menghiasi di berbagai sudut jalan di kabupaten/kota di Malut, apalagi lokasi pemasangan alat peraga kampanye tersebut sebagian ditempatkan di lokasi yang dilarang atau di ruang publik, padahal Bawaslu telah meminta untuk dibersihkan tapi tak dipatuhi.
Menurut dia, seharusnya cagub/cawagub Malut yang bertarung di putaran kedua pilkada Malut ini lebih mematuhi rekomendasi kepada pihak terkait di seluruh kabupaten/kota untuk menertibkan alat peraga kampanye.
Untuk itu, dirinya meminta kepada semua pihak untuk menghormati ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga proses pemilukada Maluku Utara berjalan dengan baik dan berkualitas.
"Karena hal ini menjadi harapan kita bersama, kami minta semua pihak untuk menjaga dan menghormati proses pemilukada yang sementara berjalan," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Malut Thaib Armaiyn berharap agar pencoblosan pilkada Malut putaran kedua tetap sesuai jadwal KPU yakni 25 September dan bisa berjalan aman serta dan tidak lagi terjanji konflik antar-sesama pendukung.
"Jangan lagi pengalaman pemilu di lima tahun yang lalu janganlah sampai terulang lagi. Yang tentunya, ini merupakan suatu stressing untuk kita semua bahwa telah dua kali pemilihan gubernur Malut ada gesekan-gesekan seperti itu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
Ketua Bawaslu Malut, Sultan Alwan di Ternate, Senin mengatakan pihaknya melihat banyak spanduk bernada provokatif yang dipasang tim sukses pasangan cagub/cawagub di berbagai lokasi di Malut, oleh karenanya akan segera ditertibkan.
Masalahnya, spanduk seperti itu selain melanggar ketentuan juga berpotensi menimbulkan konflik antara pendukung pasangan cagub/cawagub Malut yang akan tampil pada pilkada putaran kedua.
Ia mengatakan, Bawaslu Malut telah mengundang tim sukses kedua pasangan cagub/cawagub yang bertarung pada pilkada Malut untuk mematuhi semua aturan, salah satunya tidak memasang berbagai spanduk atau baliho yang bernada provokatif.
Oleh karena itu, sejumlah alat peraga kampanye seperti baliho, spanduk dan stiker masih menghiasi di berbagai sudut jalan di kabupaten/kota di Malut, apalagi lokasi pemasangan alat peraga kampanye tersebut sebagian ditempatkan di lokasi yang dilarang atau di ruang publik, padahal Bawaslu telah meminta untuk dibersihkan tapi tak dipatuhi.
Menurut dia, seharusnya cagub/cawagub Malut yang bertarung di putaran kedua pilkada Malut ini lebih mematuhi rekomendasi kepada pihak terkait di seluruh kabupaten/kota untuk menertibkan alat peraga kampanye.
Untuk itu, dirinya meminta kepada semua pihak untuk menghormati ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga proses pemilukada Maluku Utara berjalan dengan baik dan berkualitas.
"Karena hal ini menjadi harapan kita bersama, kami minta semua pihak untuk menjaga dan menghormati proses pemilukada yang sementara berjalan," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Malut Thaib Armaiyn berharap agar pencoblosan pilkada Malut putaran kedua tetap sesuai jadwal KPU yakni 25 September dan bisa berjalan aman serta dan tidak lagi terjanji konflik antar-sesama pendukung.
"Jangan lagi pengalaman pemilu di lima tahun yang lalu janganlah sampai terulang lagi. Yang tentunya, ini merupakan suatu stressing untuk kita semua bahwa telah dua kali pemilihan gubernur Malut ada gesekan-gesekan seperti itu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013