Caracas (Antara Maluku) - Presiden Venezuela Necolas Maduro menegaskan, pesawat Meksiko yang dipaksa mendarat dan dihancurkan di wilayah Venezuela pekan lalu penuh dengan kokain.
Maduro menyatakan terkejut mendapati protes diplomatik Meksiko atas peristiwa penembakan pesawat yang terjadi pada 4 November lalu itu.
"Pesawat tersebut kami temukan penuh dengan obat-obatan terlarang," kata Maduro dalam pidato mingguan yang disiarkan televisi dan radio nasional.
Ia mengaku telah memberi instruksi kepada Menteri Luar Negeri Elias Jaua "untuk memberikan penjelasan seperlunya kepada Meksiko" termasuk sikap keras Venezuela terhadap pesawat yang membawa obat terlarang.
Pada Senin lalu pesawat tempur Venezuela memaksa jet eksekutif kecil dengan plat nomor Meksiko untuk mendarat di negara bagian Apure.
Dua hari kemudian Meksiko secara resmi meminta Venezuela untuk menjelaskan peristiwa tersebut "dalam kaitannya dengan hukum internasional."
"Kami tidak akan membiarkan wilayah udara Venezuela terus menerus dimanfaatkan dalam kaitannya dengan jual beli narkoba. Kami tidak akan berhenti hanya karena desakan masyarakat internasional ataupun oleh pemerasan," kata Maduro merespon kritik terhadap aksi yang cukup keras tersebut.
Beberapa jam setelah Maduro menyampaikan hal tersebut, sejumlah pejabat pemerintah Meksiko mengatakan akan memanggil duta besar Venezuela untuk meminta penjelasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
Maduro menyatakan terkejut mendapati protes diplomatik Meksiko atas peristiwa penembakan pesawat yang terjadi pada 4 November lalu itu.
"Pesawat tersebut kami temukan penuh dengan obat-obatan terlarang," kata Maduro dalam pidato mingguan yang disiarkan televisi dan radio nasional.
Ia mengaku telah memberi instruksi kepada Menteri Luar Negeri Elias Jaua "untuk memberikan penjelasan seperlunya kepada Meksiko" termasuk sikap keras Venezuela terhadap pesawat yang membawa obat terlarang.
Pada Senin lalu pesawat tempur Venezuela memaksa jet eksekutif kecil dengan plat nomor Meksiko untuk mendarat di negara bagian Apure.
Dua hari kemudian Meksiko secara resmi meminta Venezuela untuk menjelaskan peristiwa tersebut "dalam kaitannya dengan hukum internasional."
"Kami tidak akan membiarkan wilayah udara Venezuela terus menerus dimanfaatkan dalam kaitannya dengan jual beli narkoba. Kami tidak akan berhenti hanya karena desakan masyarakat internasional ataupun oleh pemerasan," kata Maduro merespon kritik terhadap aksi yang cukup keras tersebut.
Beberapa jam setelah Maduro menyampaikan hal tersebut, sejumlah pejabat pemerintah Meksiko mengatakan akan memanggil duta besar Venezuela untuk meminta penjelasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013