Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Maluku memperjuangkan status embarkasi haji penuh pada musim haji tahun 2025.
Setelah berhasil dengan status Embarkasi Haji Antara (EHA) pada pelaksanaan musim haji tahun 2024/1445 Hijriah, maka kami berkomitmen menjadikan Provinsi Maluku sebagai Embarkasi Penuh, kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Yamin.
"Setelah melewati proses panjang sejak tahun 2013, embarkasi haji Antara di Provinsi Maluku resmi diterapkan di tahun 2024, dan akan diperjuangkan embarkasi penuh di 2025," katanya, di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan dalam rangka memutus mata rantai jamaah haji asal kabupaten dan kota di Provinsi Maluku, yang tersebar di pelosok pulau-pulau terluar.
Koordinasi dilakukan dengan Pemerintah Pusat untuk menjadikan Maluku sebagai embarkasi haji penuh terus dilakukan.
Salah satu syarat pemenuhan embarkasi penuh yaitu, minimal landasan terbang diperluas, jika didukung semua pihak, melihat posisi Provinsi Maluku yang sangat strategis dan diuntungkan di wilayah Indonesia timur.
"Karena daerah lain seperti Maluku Utara dan Papua akan diuntungkan dengan estimasi waktu dan biaya karena tidak harus lagi ke Makassar," katanya.
Embarkasi Haji penuh katanya, merupakan upaya dalam memutus mata rantai penderitaan masyarakat Maluku yang hendak melaksanakan ibadah haji, dengan rentan waktu dan biaya yang cukup besar.
Hal itu dikarenakan selama ini CJH Maluku harus menempuh waktu perjalanan berkisar 10 hari sebelum tiba di tanah suci.
Selama ini, CJH harus melalui perjalanan dengan waktu yang cukup lama sekitar 10 hari yang dimulai dari daerah asal ke kecamatan, kemudian ke kabupaten, ke Asrama Haji Waiheru Ambon, kemudian ke Embarkasi Haji Antara Makasar baru diterbangkan ke Tanah Suci.
Penetapan Embarkasi Haji Antara di Maluku juga secara tidak langsung memberikan dampak positif di bidang ekonomi kepada daerah ini.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kanwil Kemenag Maluku perjuangkan status embarkasi haji penuh
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Setelah berhasil dengan status Embarkasi Haji Antara (EHA) pada pelaksanaan musim haji tahun 2024/1445 Hijriah, maka kami berkomitmen menjadikan Provinsi Maluku sebagai Embarkasi Penuh, kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Yamin.
"Setelah melewati proses panjang sejak tahun 2013, embarkasi haji Antara di Provinsi Maluku resmi diterapkan di tahun 2024, dan akan diperjuangkan embarkasi penuh di 2025," katanya, di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan dalam rangka memutus mata rantai jamaah haji asal kabupaten dan kota di Provinsi Maluku, yang tersebar di pelosok pulau-pulau terluar.
Koordinasi dilakukan dengan Pemerintah Pusat untuk menjadikan Maluku sebagai embarkasi haji penuh terus dilakukan.
Salah satu syarat pemenuhan embarkasi penuh yaitu, minimal landasan terbang diperluas, jika didukung semua pihak, melihat posisi Provinsi Maluku yang sangat strategis dan diuntungkan di wilayah Indonesia timur.
"Karena daerah lain seperti Maluku Utara dan Papua akan diuntungkan dengan estimasi waktu dan biaya karena tidak harus lagi ke Makassar," katanya.
Embarkasi Haji penuh katanya, merupakan upaya dalam memutus mata rantai penderitaan masyarakat Maluku yang hendak melaksanakan ibadah haji, dengan rentan waktu dan biaya yang cukup besar.
Hal itu dikarenakan selama ini CJH Maluku harus menempuh waktu perjalanan berkisar 10 hari sebelum tiba di tanah suci.
Selama ini, CJH harus melalui perjalanan dengan waktu yang cukup lama sekitar 10 hari yang dimulai dari daerah asal ke kecamatan, kemudian ke kabupaten, ke Asrama Haji Waiheru Ambon, kemudian ke Embarkasi Haji Antara Makasar baru diterbangkan ke Tanah Suci.
Penetapan Embarkasi Haji Antara di Maluku juga secara tidak langsung memberikan dampak positif di bidang ekonomi kepada daerah ini.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kanwil Kemenag Maluku perjuangkan status embarkasi haji penuh
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024