Ambon (Antara Maluku) - Legislator Kota Ambon, Jhon Egbert Maitimu mendesak PT.Pertamina Cabang Ambon menjelaskan kenaikan harga elpiji ukuran 12 kg yang dijual hingga Rp193.000 per tabung.

"Saya mengikuti kenaikan harga elpiji ukuran 12 kg yang mulai berlaku pada 1 Januari 2013 ternyata Kota Ambon tergolong memiliki harga tertinggi di Indonesia dibandingkan daerah lainnya," katanya, di Ambon, Senin.

Alasannya, harga elpiji 12 kg di daerah lainnya hanya di bawah Rp160.000 per tabung.

"Jadi harus dijelaskan alasan sehingga harga elpiji di Kota Ambon diputuskan Rp193.000 per tabung, kendati di tingkat konsumen, kenaikan akan bervariasi berdasarkan jarak stasiun elpiji ke titik serah (supply point)," ujar Jhon.

Politisi dari Partai Gerindra itu juga mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengarahkan agar Pertamina dan Menteri teknis mengevaluasi kenaikan harga elpiji tersebut karena adanya penolakan dari berbagai komponen bangsa.

"Jangan hanya beralasan untuk menutupi kerugian negara selanjutnya mengorbankan rakyat kecil di Kota Ambon dan Maluku secara umum dengan berdalil butuh biaya transportasi relatif mahal karena karakteristik wilayah berupa pulau-pulau dan laut," tegasnya.

Sebelumnya, Sales Executive Retail IV Pertamina Cabang Ambon Fandy Ivan Nugroho menyatakan, penetapan harga elpiji ukuran 12 kg per tabung itu sesuai hasil pertemuan dengan pihak agen.

Karena itu masyarakat Kota Ambon yang selama ini mempergunakan elpiji dipersilakan membeli langsung ke dua agen penjualan masing-masing PT Rubelindo Hentari di Negeri Amahusu, dan PT Pemantik Sumber Pratama di kawasan jalan baru, Kelurahan Silale, Kecamatan Nusaniwe.

Pihak agen juga sudah sepakat untuk bersedia mengantar langsung ke alamat pembeli.

Fandy mengatakan, kalau dirinci lagi, harga elpiji ini untuk wilayah Ambon terjadi kenaikan sebesar 31 persen dari harga sebelumnya yakni Rp147.000 per tabung.

Mengenai stok, ia mengatakan cukup baik di PT Pemantik maupun di PT Rubelindo masing-masing mencapai 1.000 tabung lebih.

"Ada juga tambahan stok yang masih alam perjalanan milik PT Rubelindo sebanyak 1.200 tabung ukuran 12 kg," ujar Fandy.

Salah seorang pengguna elpiji, Ratna, meresahkan kenaikan elpiji ukuran 12 Kg karena dalam tenggat waktu sebulan terjadi dua kali perubahan harga.

Awal Desember 2013 harganya Rp140.000 per tabung, melonjak menjadi Rp147.000 per tabung pada pertengahan Desember lalu dan terhitung 1 Januari 2014 dijual Rp193.000 per tabung.

"Resah dong karena sebulan terjadi dua kali kenaikan harga. Ini pun belum dihadapkan sekiranya beli tabung yang harganya Rp500.000 per unit," katanya.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014