Ambon (ANTARA) - Pimpinan PT Pemantik Sumber Pratama (PSP) Andre Talahatu mengakui permintaan gas elpiji di Kota Ambon maupun beberapa daerah yang selama ini menjadi konsumen menurun.
"Permintaan dari konsumen yang menjadi langganan kami belakangan ini agak berkurang," katanya, di Ambon, Senin.
Menurut dia, situasi dan kondisi pada masa pandemi COVID-19 sejak Maret 2020 mempengaruhi penjualan gas elpiji. Permintaan dari konsumen sedikit mengalami penurunan terutama dari perhotelan, restoran, dan sejumlah pedagang makanan yang menggunakan gerobak di pinggir jalan.
Kondisi itu disebabkan konsumen masih memiliki persediaan gas, terutama pedagang gerobak jajanan seperti bakso, soto mie dan lainnya, yang berjualan hanya sampai sore hari, tidak lagi sampai larut malam seperti sebelum adanya pandemi COVID-19.
"Kami memahami kondisi dan situasi sekarang ini," kata Andre.
Terkait stok yang ada sekarang ini cukup banyak,karena di gudang tercatat 2.000 tabung gas lebih, belum lagi pemasokan dari Surabaya tetap lancar.
Andre mengemukakan, permintaan gas dari kelompok rumah tangga masih tetap normal, dan yang paling terasa berkurang dari perhotelan.
"Kalau restoran sudah mulai ada permintaan. Ini karena di Kota Ambon ada hotel yang digunakan untuk penampungan pasien COVID-19, dan mereka perlu makanan siap saji," katanya.
Kalau permintaan dari kabupaten lain seperti Buru, Buru Selatan, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat maupun Seram Bagian Timur kurang begitu lancar.
Permintaan gas elpiji di kota Ambon turun
Senin, 12 Oktober 2020 8:53 WIB