Ambon (ANTARA) - Pimpinan PT Pemantik Sumber Pratama (PSP) Andre Talahatu, mengatakan, selama ini permintaan gas elpiji di Kota Ambon maupun beberapa daerah di Maluku masih normal.
"Permintaan masih normal-normal saja, belum ada perubahan yang berarti," katanya, di Ambon, Senin.
Andre mengakui, sejak pandemi COVID-19 melanda daerah ini, terutama sejak April 2020, terjadi penurunan permintaan terutama dari perhotelan, restoran, dan pedagang jajanan yang menggunakan gerobak maupun mangkal di pinggir jalan.
"Kondisi ini belum berubah, sedangkan stok yang ada sekarang ini sebanyak 1.200 tabung lebih karena pemasokan dari Suraya lancar," katanya.
Ia mengakui turunnya permintaan gas merupakan dampak dari geliat perekonomian yang lesu karena masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah, begitu pun tempat usaha.
"Kami sungguh memahami kondisi dan situasi sekarang ini, di mana semua orang pasti merasa takut untuk bepergian keluar rumah dengan adanya pandemi COVID-19 ini," katanya.
Namun demikian, kata Andre, stok elpiji saat ini cukup banyak, bahkan sekarang ini sedang dilakukan pembongkaran di pelabuhan Yos Sudarso Ambon sebanyak 1.137 tabung gas yang siap dipasarkan.
Dia mengatakan, permintaan yang masih lancar dari konsumen rumah tangga. sedangkan dari perhotelan turun tajam.
"Kalau permintaan dari restoran sudah mulai ada, ini karena Kota Ambon sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berska Besar (PSBB ) transisi. sehingga pedagang pinggir jalan belum semua beraktivitas karena kebanyakan pulang kampung," ujar Andre.
Permintaan gas elpiji di Maluku masih normal
Senin, 24 Agustus 2020 8:43 WIB