Ambon (ANTARA) - Pimpinan PT Pemantik Sumber Pratama (PSP), Andre Talahatu, mengakui permintaan gas elpiji masyarakat di Kota Ambon dan beberapa daerah terutama di Pulau Buru maupun Seram, Provinsi Maluku yang selama ini menjadi konsumen masih normal.
"Permintaan dari pelanggan kami masih normal-normal saja, belum ada perubahan yang berarti, malahan agak berkurang," katanya, di Ambon, Jumat.
Menurut dia, situasi dan kondisi pandemi COVID-19 masih mempengaruhi penjualan elpiji, dan sudah berlangsung sejak April 2020. Permintaan dari pihak konsumen belum bertambah seperti awal 2020 dan tahun-tahun sebelumnya.
"Kami melayani sekarang ini hanya dari sejumlah perhotelan, itu pun belum semua, kemudian restoran, apalagi permintaan dari sejumlah pedagang makanan pinggir jalan sudah jarang. Kondisi seperti itu masih terasa, belum ada peningkatan," ujar Andre.
Dia juga menyatakan pedagang jajanan pinggir jalan masih di kampung, belum semua kembali ke Ambon untuk beraktivitas seperti semula.
"Ada yang sudah aktif kembali tetapi masih memiliki persediaan gas elpiji, terutama para pedagang gerobak jajanan seperti bakso, mie coto dan lainnya yang aktivitasnya hanya sampai sore, tidak seperti sebelum masa pandemi bisa sampai larut malam maupun subuh hari," kata Andre..
Terkait stok yang ada sekarang in, dia menjelaskan, di gudang saat ini masih lebih dari 2.000 tabung gas, belum lagi pemasokan dari Surabaya tetap lancar.