Ternate (ANTARA) - Kota Tidore Kepulauan (Tikep) menjadi tuan rumah puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 di Maluku Utara bertema "Dari Keluarga untuk Indonesia Maju" yang menekankan pentingnya peran keluarga menciptakan generasi emas menuju Indonesia Emas 2045.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Victor Palimbong dihubungi di Ternate, Selasa, menyampaikan dua amanah besar yang diemban Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN), yakni menjaga penduduk tumbuh seimbang dan mewujudkan keluarga berkualitas.
"Indonesia saat ini telah memasuki titik balik kependudukan dengan capaian angka total fertility rate (TFR) nasional 2,11. Tantangan kini bergeser dari pengendalian kuantitas menuju peningkatan kualitas penduduk," katanya.
Pembangunan keluarga saat ini ditandai dengan pencapaian Indeks Pembangunan Keluarga (i-Bangga) Maluku Utara tahun 2024 sebesar 63,4 poin dari target 64,55.
“Kualitas keluarga menjadi pondasi pembangunan bangsa. Kita bukan lagi fokus pada keluarga kecil, namun pada keluarga yang mampu menjalankan delapan fungsi dasar keluarga di tengah arus digitalisasi dan perubahan sosial,” ujarnya.
Ia juga menyoroti sejumlah tantangan keluarga di Indonesia, antara lain tingginya angka stunting, meski prevalensi nasional turun dari 21,5 persen (2023) menjadi 19,8 persen (2024), masih di atas target nasional 14 persen.
Selain itu, rendahnya pengasuhan anak, terutama akibat meningkatnya partisipasi kerja perempuan yang belum ditopang fasilitas pendukung, minimnya keterlibatan ayah, di mana fenomena fatherless menyentuh 20,9 persen anak di Indonesia.
Ia mengatakan kondisi lansia dengan meningkatnya populasi lanjut usia hingga 12 persen pada 2024 menjadi tantangan dalam pendampingan dan layanan jangka panjang.
Dalam menjawab berbagai isu tersebut, Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan sejumlah program strategis Quick Win di antaranya Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak), GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), Sidaya (Lansia Berdaya).
SuperApps Keluarga Indonesia, aplikasi berbasis AI untuk layanan keluarga dan kependudukan dan berdasarkan data SSGI 2024, prevalensi stunting di Maluku Utara mencapai 23,2 persen. Namun, Kota Tidore Kepulauan berhasil menurunkannya drastis dari 21,3 persen menjadi 16,6 persen pada 2024. Tiga kabupaten lainnya belum dirilis karena proses analisis data yang masih berlangsung.
Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe menyatakan pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter dan kualitas sumber daya manusia.
Ia menegaska bahwa untuk membangun negara, harus dimulai dari membangun keluarga.
Ia menekankan perlunya integrasi sistem informasi keluarga untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Bonus demografi hanya akan menjadi bonus ekonomi bila didukung oleh penduduk yang sehat, berpendidikan, dan produktif," katanya.
Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti mengatakan Harganas bukan hanya kegiatan seremonial, melainkan kesempatan refleksi dan penguatan ketahanan keluarga dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa.
Rangkaian acara Harganas ke-32 di Maluku Utara meliputi pelayanan KB serentak dengan target 4.225 akseptor, pemeriksaan kesehatan gratis untuk lansia, media gathering dan lomba mewarnai ayah-anak, peluncuran program DASHAT dan Akademi Keluarga Emas
Apresiasi kepada Kota Tidore sebagai pengelola DAK terbaik 2024 dan BKKBN dan pemerintah daerah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Harganas sebagai kesempatan awal memperkuat peran keluarga sebagai fondasi bangsa.
"Karena Indonesia Emas 2045 dimulai dari keluarga hari ini," kata Nopian.