Ternate (Antara Maluku) - Hasil survey Balai Teknik Laboratorium Besar (BTLB) kelas I Manado akhir tahun 2013 di Kota Tidore Kepulauan (Tikep) ditemukan 9,6 persen dari 540 sampel uji positif mengidap Filariasis atau penyakit kaki gajah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tikep, dr Abdullah Maradjabessy di Ternate, Sabtu, mengatakan, saat ini pihaknya fokus memberantas penyakit filariasis dan pengobatan massal telah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut mulai dari tahun 2011,

Dinas Kesehatan, menurut dia, sangat mengharapkan bantuan dan partisipasi aktif dari lintas sektor terkait untuk menyukseskan pengobatan massal ini agar dapat memutuskan mata rantai penularan penyakit tersebut.

"Kota Tikep masuk menjadi daerah endemis Filariasis dengan Microfilariasis rate di atas satu persen, kendala utama pemberantasan filariasis adalah keterbatasan petugas kesehatan di lapangan, partisipasi masyarakat pada saat pengobatan massal masih kurang," ujarnya.

Selain itu, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap obat yang diberikan oleh kader kesehatan relatif rendah.
Banyak yangmenerima obat tetapi tidak mengkonsumsinya.

"Penyakit filariasis sangat berbahaya karena dapat menimbulkan cacat parmanen bagi penderita. Hal ini akan mengganggu kehidupan sosial penderita dan menurunkan derajat kesejahteraan serta produktifitas penderita dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Untuk menindaklanjutinya, Dinas Kesehatan sebelumnya menggelar pertemuan koordinasi strategi pengobatan massal Filariasis tahun keempat digelar di Aula Dinas Kesehatan Kota Tikep.

Ia mengatakan, pemberantasan penyakit filariasis di Kota Tidore Kepulauan sejalan dengan program eliminasi filariasis sebagai salah satu prioritas nasional pemberantasan penyakit menular.

"Program ini dilaksanakan dengan menerapkan dua strategi utama yaitu memutuskan rantai penularan dan pengobatan massal di daerah endemis dan upaya pencegahan dan membatasi kecacatan melalui penatalaksanaan kasus klinik filariasis," ujarnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam mensukseskan pengobatan massal tahun keempat pada bulan April ini.

"Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan tidak dapat melaksanakan pekerjaan secara sendiri tanpa bantuan dan kerjasama pihak terkait, terutama masyarakat," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014