Ambon (Antara Maluku) - Humas Kepolisian Daerah Maluku mengecek berita bentrokan antarwarga yang saling berebutan lahan tambang emas di Gunung Botak dan menewaskan satu orang.

"Saya sementara berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Resor Buru untuk mengecek kebenaran berita dimaksud," kata Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Hassan Mukadar di Ambon, Kamis.

Bentrokan di lokasi penambangan emas Gunung Botak terjadi akibat saling berebutan lahan antara warga Kovan dengan Widit, Kecamatan Mako pada Kamis siang di saat aparat keamanan tidak berada di lokasi kejadian.

Akibatnya persoalan ini meluas jadi perkelahian massal antara kedua desa dan dikabarkan seorang warga Widit tewas dalam insiden tersebut.

Untuk mencegah bentrokan ini kembali berlanjut, aparat keamanan dari Polsek Mako telah mendatangi warga Widit guna mengatisipasi adanya aksi serangan balasan terhadap warga Kovan.

Saat ini anggota polsek Mako telah kembali dari Desa Widit dan merapat di Kampung Dava dekat Wamsait untuk menjaga berbagai kemungkinan yang terjadi.

"Informasi berita ini akan kami sampaikan setelah ada penjelasan resmi dari pihak Polres Buru, termasuk adanya korban jiwa dalam peristiwa itu," kata Kabid Humas.

Bentrokan antara para penambang yang berasal dari luar Pulau Buru maupun warga setempat sudah terjadi berulang kali dan menelan korban jiwa, setelah ditemukannya butiran logam mulia di daerah itu sejak dua tahun silam.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014